Harga peralatan bekas meningkat tajam, sementara calo dan pedagang mulai bermunculan menawarkan sekop, ember, dan alat penggali lainnya.
Seolah semua warga dilanda keyakinan yang sama: keberuntungan bisa digali dari tepian Eufrat.
Apakah Gundukan Berkilau Itu Benar-Benar Emas?
Klarifikasi dari Ahli Geologi
Ahli geologi Suriah, Khaled al-Shammari, memberikan pandangannya secara ilmiah.
Ia meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa mereka menemukan emas.
Menurutnya, sedimen mineral memang umum terdapat di sepanjang aliran Sungai Eufrat karena kawasan ini secara geologis kaya akan mineral.
“Hanya analisis geologi yang bisa menentukan apakah itu emas atau mineral lain. Kita harus hati-hati agar tidak tertipu oleh penampilan,” ujar al-Shammari.
Setelah dilakukan pengecekan awal, tanah berkilau yang diyakini warga sebagai emas ternyata adalah pirit, mineral berwarna kuning keemasan yang kerap disebut "emas palsu".
Pirit, atau fool’s gold, merupakan mineral sulfida yang umum ditemukan pada batu bara dan kerap digunakan dalam industri kimia seperti pembuatan asam sulfat.
Namun temuan ini tak menyurutkan semangat warga.
Sebagian tetap bertahan menggali, meyakini bahwa keberuntungan mungkin masih tersembunyi di kedalaman tanah Eufrat.
• Api "Gerbang Neraka" Padam, Wisatawan Kecewa Jadi Dilema Turkmenistan
Mengapa Fenomena Ini Menyentuh Aspek Keimanan Warga?
Hadis Tentang Gunung Emas dari Sungai Eufrat
Bagi sebagian warga Raqqa, surutnya air Sungai Eufrat bukan sekadar peristiwa alam.