SAKSI KATA

KESAKSIAN Tujuh Pendaki di Insiden Gunung Bawang Bengkayang, Tersambar Petir Dua Kali Sampai Berasap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

INSIDEN GUNUNG BAWANG - 6 dari 7 pendaki yang tersesat di Gunung Bawang, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, saat dievakuasi, Minggu 3 Agustus 2025 pagi. Salah satu dari mereka yakni Ega (20) membeberkan detik-detik mencekam tersambar petir.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Insiden mengerikan di Gunung Bawang Bengkayang yang melibatkan tujuh pendaki masih menjadi sorotan masyarakat di sosial media.

Kejadian itu terjadi pada Sabtu 2 Agustus 2025 dini hari.

Dimana tujuh pendaki tersambar petir di cuaca yang ekstrem dengan mengakibatkan satu di antara mereka meninggal dunia.

Pendaki yang meninggal itu bernama Alponso.

Ia tewas seketika setelah tersambar petir.

Di sisi lain, enam pendaki lainnya tersesat di hutan usai mencoba mencari bantuan.

Beruntung, mereka berhasil diselamatkan oleh tim SAR namun harus pulang dengan tragis.

7 Fakta Gunung Bawang Bengkayang Kalbar yang Wajib Diketahui, Ditaati Para Pendaki Jangan Dilanggar

TribunPontianak.co.id berhasil mendapat kesaksian dari salah satu pendaki yang selamat yakni Ega Ferdian (20).

Ega menceritakan dari awal hingga akhir insiden mengerikan yang menimpanya itu.

Semua bermula dari sebuah wacana mendaki Gunung Bawang yang akhirnya terwujudkan.

"Dari dulu tuh cuma jadi rencana, pengen banget ke Gunung Bawang, tapi gak pernah kesampaian," ujarnya kepada TribunPontianak.co.id, Senin 4 Agustus 2025.

Kesempatan mendaki akhirnya datang saat ia dan teman-teman kerja sepakat untuk mengambil cuti bersama.

Mereka pun mengajak seorang rekan yang sudah pernah mendaki Gunung Bawang untuk menjadi pemandu.

Rombongan berangkat dari Kota Pontianak pada malam 31 Juli, sekitar pukul 24.00 WIB malam.

Mereka baru tiba di Bengkayang pukul 06.00 WIB pagi keesokan harinya pada 1 Agustus.

Halaman
1234

Berita Terkini