SAKSI KATA

KESAKSIAN Tujuh Pendaki di Insiden Gunung Bawang Bengkayang, Tersambar Petir Dua Kali Sampai Berasap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

INSIDEN GUNUNG BAWANG - 6 dari 7 pendaki yang tersesat di Gunung Bawang, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, saat dievakuasi, Minggu 3 Agustus 2025 pagi. Salah satu dari mereka yakni Ega (20) membeberkan detik-detik mencekam tersambar petir.

"Sampai Bengkayang tanggal 1 Agustus, sekitar jam 6 pagi," kata Ega.

Setibanya di Bengkayang, mereka singgah di Indomaret untuk menunggu Ali, teman yang sudah lebih dulu tiba.

Di sana, mereka juga membeli perlengkapan seperti air minum, mie instan, dan alat makan.

Setelah semua berkumpul, mereka melanjutkan perjalanan menuju basecamp di desa terakhir, yaitu Desa Suka Bangun atau dikenal juga sebagai Lembah.

Total ada tujuh orang dalam rombongan yakni Ega, Agil, Fadil, Jailani, Almarhum Alponso Buncung, Ali, dan Yolen.

Awalnya, hanya empat orang yang merencanakan pendakian.

Namun, Alponso kemudian menghubungi Fadil karena ingin ikut mendaki, meski belum memiliki tim.

"Dia bilang, 'Boleh gak saya gabung? Saya gak ada tim'," kenang Ega.

Ajakan Alponso itu disambut hangat. 

Mereka berlima, termasuk Alponso, berkumpul di rumah Fadil di kawasan KS Tubun, Pontianak.

Sementara Ali dan Yolen bergabung di Alfamart Bengkayang.

Yolen adalah teman Alponso yang juga tertarik ikut mendaki.

Setelah lengkap, mereka langsung menuju basecamp dan memulai pendakian melalui jalur Lembah pada pukul 08.00 WIB pagi. 

Menurut Ega, perjalanan awal terasa ringan dan penuh tawa, terutama karena kehadiran Alponso yang dikenal ceria.

Sebelum mendaki, mereka sempat bertanya kepada warga setempat soal kondisi cuaca.

Halaman
1234

Berita Terkini