Rio ditemukan dalam kondisi mimisan oleh temannya yang mendengar suara keras dari dalam ruangan.
“Sekira jam 11 malam dia tidur, kemudian jam 1 malam ada suara seperti barang ambruk. Temannya yang ada di luar masuk dan ternyata Rio sudah mimisan, darahnya di lap,” kata Qomaruzzaman, Senin 21 Juli 2025.
Setelah kondisinya memburuk dan tak sadarkan diri, Rio sempat dibawa ke klinik lalu dirujuk ke RS Untan dan langsung menjalani operasi.
Meski telah mendapat perawatan intensif di ICU, nyawanya tidak tertolong.
Menurut Qomaruzzaman, pihak medis menyebut cedera kepala yang dialami Rio merupakan salah satu yang paling parah yang pernah mereka tangani.
Autopsi telah dilakukan di RS Bhayangkara atas permintaan keluarga.
Kronologi Singkat:
1. Teman-temannya mendengar suara benturan keras sekitar pukul 01.00 dini hari, dan menemukan Rio tergeletak dengan darah di lantai sekretariat Mapala kampus Sabtu, 12 Juli 2025.
2. Rio dilarikan ke RS Universitas Tanjungpura (RS Untan) setelah mengalami kondisi kritis usai diduga mengalami benturan keras.
3. Ia dirawat selama lima hari intensif, tapi dinyatakan meninggal pada Kamis, 17 Juli 2025 pukul 14.25 WIB
4. Pemeriksaan medis mengungkap adanya retak di bagian belakang tengkorak dekat telinga, memperkuat dugaan cedera akibat benturan serius bukan hanya kecelakaan ringan.
5. Keluarga menilai banyak kejanggalan dan telah melaporkan kasus ini ke kepolisian, sambil menunggu hasil otopsi
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!