Sayangnya, tak lama setelah kejadian itu, pria lansia tersebut dinyatakan meninggal dunia. Penyebab pasti kematiannya tidak disebutkan dalam laporan resmi.
Mengapa Keluarga Korban Menggugat Para Pejalan Khaki?
Apa Alasan Hukum dan Moral di Balik Gugatan Ini?
Merasa geram atas sikap tak acuh masyarakat sekitar, keluarga pria tersebut kemudian menggugat 10 pejalan kaki yang berada di lokasi kejadian.
Mereka menuntut kompensasi sebesar 140.000 yuan (sekitar US$19.000) dari masing-masing tergugat, dengan alasan bahwa sikap tidak peduli mereka berkontribusi langsung terhadap kematian orang tua mereka.
Menurut pihak keluarga, kelambanan dan keengganan para saksi untuk bertindak mencerminkan “apatisme sosial” yang tak bisa ditoleransi dan harus mendapat pertanggungjawaban moral serta hukum. Namun, pengadilan menolak gugatan tersebut.
Apa Pertimbangan Pengadilan dalam Menolak Gugatan?
Apakah Pejalan Kaki Wajib Menolong Orang yang Terjatuh?
Pada bulan Maret lalu, pengadilan di Shandong menjatuhkan putusan bahwa para pejalan kaki tidak memiliki kewajiban hukum untuk membantu pria lansia tersebut.
Putusan tersebut merujuk pada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Tiongkok, yang menyatakan bahwa warga biasa tidak memiliki kewajiban untuk menolong kecuali mereka memiliki profesi khusus seperti petugas medis atau aparat penegak hukum.
Pengadilan menegaskan bahwa karena tidak ada benturan fisik antara para tergugat dan korban, tidak terdapat dasar hukum untuk menuntut pertanggungjawaban atas kejadian tersebut.
Bagaimana Reaksi Masyarakat Tiongkok Terhadap Kasus Ini?
Apakah Kasus Ini Menggambarkan Penurunan Moral Sosial?
Kasus ini segera menjadi bahan diskusi hangat di media sosial Tiongkok.
Banyak netizen terpecah antara mengecam sikap tidak peduli masyarakat dan membela hak mereka untuk melindungi diri sendiri.