Berita Viral

UPDATE Fakta Baru Oknum Dokter Priguna Asal Pontianak Diduga Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERDUGA PELAKU PERKOSAAN - Dokter Priguna Anugerah Pratama asal Pontianak, Kalimantan Barat, diduga melakukan kekerasan seksual terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Korban mencurigai sesuatu karena merasakan sakit saat buang air kecil.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dokter Priguna Anugerah Pratama asal Pontianak, Kalimantan Barat, diduga melakukan kekerasan seksual terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. 

Dokter tersebut merupakan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) yang saat itu sedang menjalani pendidikan klinik. 

Dugaan pemerkosaan terjadi setelah korban diberi obat bius midazolam hingga tak sadarkan diri, dengan modus pemeriksaan darah. 

Pihak RSHS dan Unpad telah membenarkan adanya laporan dugaan pelecehan seksual tersebut dan menyatakan kecaman tegas terhadap tindakan pelaku. 

"Kami berkomitmen mengawal proses ini secara adil dan transparan demi keadilan bagi korban," tulis pernyataan resmi RSHS dan Unpad. 

Sementara itu, keluarga pelaku di Pontianak memilih menutup diri dan rumah pelaku dilaporkan kosong sejak sebulan terakhir. 

Saat ini, PAP telah ditahan oleh Polda Jawa Barat dan diberhentikan dari program spesialis Unpad.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Siapa Sosok Dokter PAP yang Diduga Terlibat?

Apa latar belakang dan domisili dokter pelaku?

PAP diketahui berasal dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dan tengah menempuh pendidikan sebagai dokter spesialis anestesi di Unpad. 

Berdasarkan informasi dari Tribunpontianak.co.id, rumah yang diduga milik pelaku di kawasan Jalan Imam Bonjol, Pontianak, terlihat kosong sejak sebulan terakhir.

Seorang tetangga berinisial I mengatakan, “Mereka jarang bergaul, di sini aktivitas mereka sendiri, bahkan saat momen hari raya pun tidak saling berkunjung.”

Apakah pelaku terdaftar secara resmi sebagai tenaga medis?

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, dr. Erna Yulianti, menyatakan bahwa pelaku tidak tercatat dalam Sistem Informasi SDM Kesehatan (SISDMK). 

Halaman
1234

Berita Terkini