TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mengutip dari laman resmi BMKG Kalbar, kemudahan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Barat (Kalbar) berpotensi terjadi hingga 22 September 2024 mendatang.
Dengan ini, BMKG Kalbar mengimbau agar perlu diwaspadai, karena minimnya curah hujan dan meningkatnya suhu udara, serta penurunan kelembapan udara yang dapat memicu terjadinya Karhutla.
Berdasarkan tabel analisis dan prospek cuaca di Kalbar (BMKG Kalbar), secara menyeluruh wilayah Kalbar tampak berwarna merah yang memiliki makna "Sangat Mudah" terbakar.
Bahkan sebaran titik panas pada periode 15 September 2024 menunjukan adanya peningkatan titik panas dengan tingkat kepercayaan menengah hingga tinggi.
• Waspada, Karhutla Berpotensi Terjadi di Sebagian Besar Wilayah di Kalbar
Adapun titik panas tersebut di Kalbar tercatat sebanyak 571 dengan tingkat kepercayaan tinggi sebanyak 15, menengah 545 dan rendah 11.
Diketahui, deteksi Hotspot (titik panas) ini menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan/lahan.
Kemudian, Satelit akan mendeteksi anomali suhu panas dibandingkan dengan sekitarnya.
Observasi ini dilakukan pada siang dan malam hari untuk masing-masing satelit.
Pada daerah yang tertutup awan atau blank zone, hotspot di wilayah tersebut tidak dapat terdeteksi. (*)
Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini