Namun Selamet harus ikhlas karena putrinya lebih dulu pergi untuk selamanya. "Ikhlas ya ikhlas, tapi rasanya berat sekali, nafas saya itu rasanya berat," ujarnya.
Selamet mengatakan, banyak hal indah yang diingat tapi tak mampu diceritakan.Tetapi bakti Fathiya kepada orang tua menjadi kenangan indah.
Pernah suatu ketika ia mengalami insiden kecelakaan yang membuat kakinya mengalami luka bakar serius.
Selama proses pengobatan hingga pemulihan, sang putrilah yang merawat sepenuh hati hingga sembuh.
“Rasanya berat sekali, tetapi saya berusaha kuat, karena masih ada amanah menjaga adiknya," tutur Selamet saat ditemui Tribun di rumahnya Kompleks Bumi Batara 1 Blok A No 30, Sungai Raya.
Saksi dan Penjelasan Polisi
Latif, saksi mata di lokasi yang juga juru parkir mengungkapkan peristiwa terjadi pada sekitar pukul 13.30 WIB.
Namun terkait bagaimana korban terjatuh ia tidak mengetahui secara pasti.
Saat itu Latif sedang berada di ruang alat berat dan mendengar suara ribut ada seseorang yang terjatuh.
"Saat itu kami lagi naik ke atas olahraga, karena keadaan sepi juga," katanya.
Ketika keluar melihat seorang wanita sudah terkapar di teras gym yang berlantai porselin.
Kondisi korban dalam posisi tengkurap dan sudah tampak berdarah. "Yang saya lihat itu tengkurap posisinya," kata Latif.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pontianak, Kompol Antonius Trias Kuncorojati menjelaskan, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih detail terhadap kasus jatuhnya Fathiya dari lantai 3 gym.
"Kita akan periksa dari izin dan berbagai hal lebih lanjut. Berdasarkan informasi, sebelumnya pernah ada kejadian. Posisi treadmill yang tidak diubah yang membelakangi jendela yang notabene membahayakan," kata Kompol Antonius. (rdi)
Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini