Hal ini bisa kamu lakukan dengan membuat daftar pengeluaran setiap bulan sehingga tidak mengalami overspending.
Jika pengeluaran tersebut menghabiskan lebih dari setengah pendapatanmu, kamu perlu memotong biayanya atau memasukkan dana kebutuhan yang lebih besar.
Misalkan penghasilanmu Rp4 juta, maka kamu bisa mengalokasikan Rp2 juta untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Dalam hal ini, penting mengenali prioritas pos pengeluaran.
30 persen untuk keinginan
Selanjutnya, kamu bisa menyisihkan 30 persen dari pendapatan/gajimu untuk hal-hal yang kamu inginkan.
Misalnya, untuk langganan layanan streaming film, jalan-jalan, belanja, dan kesenangan lainnya.
Alokasi ini juga bisa dibilang untuk memenuhi keinginanmu sebagai bentuk self reward.
• Terungkap! Penyebab Bantuan Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Tak Cair Lagi
20 persen untuk investasi
Sisihkan 20 persen dari pendapatanmu untuk tabungan atau investasi.
Kategori ini termasuk tabungan likuid seperti dana darurat; tabungan pensiun, dan investasi lainnya seperti rekening perantara.
Para ahli biasanya menyarankan untuk membangun dana darurat terlebih dahulu, sebelum beranjak ke tabungan lain maupun investasi.
Setelah dana darurat terkumpul, berkonsentrasilah pada investasi jangka panjang.
Paling banyak, orang mengalokasikan sebagian penghasilan ke dalam instrumen investasi berisiko rendah seperti reksadana.
Pilihlah jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko, tujuan finansial, dan jangka waktu investasi agar bisa mendapatkan imbal hasil optimal.
Selain reksadana, emas batangan atau logam mulia juga bisa dipertimbangkan untuk investasi dengan tujuan jangka panjang.