“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim,” (HR Muttafakun 'alaih dari Anas bin Malik r.a).
Poin kelima adalah menjaga adat-adat ziarah kubur. Saat sampai di makam, sebaiknya peziarah tetap mengucapkan salam. “Assalamu'alaikum ahlad-diyaar minal mu'miniina wal muslimiin. Wa inna insyaa alloohu bikum laahiquun. Nasalullooha lanaa walakumul 'aafiyah.”
• Bacaan Doa Mandi Keramas atau Mandi Wajib Jelang Ramadhan untuk Bersuci dari Hadast
Poin keenam, yaitu dilarang melangkahi dan duduk di atas makam. Rasulullah SAW bersabda, ”Salah seorang kamu duduk di atas batu api hingga pakaiannya terbakar sampai ke kulitnya. Itu lebih baik baginya daripada dia duduk di atas kubur,” (HR Muslim).
“Tetap berjaga di kubur. Jaga adab-adab ini, antara kuburan tetap ada jarak untuk berjalan,” tambah dia.
Poin ketujuh adalah bacaan Alquran dan doa dari orang beriman sampai kepada almarhum. Ketika Nabi berziarah kubur, dia mengambil pelepah kurma lalu ditusukkan ke makam orang tersebut. Selama pelepah kurma itu basah, ia bertasbih.
“Kata Imam Nawawi, kalau tasbih pelepah kurma sampai ke orang yang meninggal, maka bacaan Alquran dari orang beriman lebih sampai,” ucap dia.
Jika tidak sanggup membaca Alquran, baca hatinya, yakni surat Yasin. Jika surat Yasin tidak sanggup juga, baca Al Fatihah. Selanjutnya, poin kedelapan adalah orang yang meninggal seperti orang yang hanyut di sungai. Dia menarik semua benda untuk menyelamatkan dirinya. Ini sama seperti orang yang berada di kubur berebut doa dari orang yang masih hidup.
Dalam riwayat Aisyah Diriwayatkan dari Aisyah bahwa ia berkata, “Bagaimana yang harus aku ucapkan wahai Rasulullah, yaitu dalam ziarah kubur?” Rasulullah menjawab, “Ucapkanlah, salam sejahtera pada penduduk makam ini dari kaum beriman dan muslimin. Semoga Allah mengasihi orang-orang yang terdahulu dari kalian dan kami serta orang-orang yang terkemudian. Sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul bersama kalian,” (HR Muslim).
Kemudian poin kesembilan adalah bersedekah untuk orang meninggal. Dari Aisyah r.a. ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah, “Sesungguhnya ibuku meninggal dunia secara tiba-tiba (dan tidak memberikan wasiat), dan aku mengira jika ia bisa berbicara maka ia akan bersedekah, maka apakah ia memperoleh pahala jika aku bersedekah atas namanya (dan aku pun mendapatkan pahala)? Beliau menjawab, “Ya, (maka bersedekahlah untuknya),” (HR Bukhari).
“Poin terakhir, adalah jaga tradisi baik dengan cara menyampaikan ini kepada kerabat atau tetangga dari media mana pun. Dari Facebook, Whatsapp boleh,” ucap dia.
• Kata-kata Menyambut Bulan Puasa 2022 Lengkap Ucapan Maaf dan Pantun Jelang Ramadhan 1443 H
Rangkuman
Berikut adalah hikmah dari ziarah kubur:
- Menjadikan kita lebih mengingat kematian yang datangnya sudah pasti
- Menjadikan kita tidak terlena oleh persoalan dunia dan banyak-banyak mempersiapkan bekal di akhirat
- Semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT dengan meyakini ketentuannya mengenai alam barzah
Dan lain sebagainya.
Pada mulanya Rasulullah SAW melarang untuk berziarah ke kuburan namun kemudian hal tersebut diizinkan dengan tujuan agar mendapat hikmah yakni mengingat kematian dan juga mengingat kehidupan di akhirat agar tidak sibuk dengan urusan dunia yang melenakan.
Dengan demikian jelaslah bahwa tujuan seperti meminta berkah, meminta kekayaan, meminta kecerdasan pada ahli kubur adalah perbuatan syirik yang dibenci Allah SWT. Meski ahli kubur tersebut adalah orang shaleh semasa hidupnya namun hanya Allah SWT tempat meminta dan bergantungnya semua makhluk.
(*)