Sayuran Penurun Darah Tinggi yang Bisa Dicoba agar Tekanan Darah Stabil

Editor: Jimmi Abraham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paprika merah.

Paprika merah termasuk sayur yang mudah diolah, Anda bisa menggunakan sayur ini sebagai campuran masakan yang dipanggang.

Bisa juga ditumis dengan sedikit minyak zaitun.

Atau, cukup dipotong-potong sebagai pelengkap hidangan sehari-hari.

Paprika merah. (PIXABAY/JESHOOTS-com)

Sayuran yang Dilarang untuk Penderita Darah Tinggi atau Hipertensi

3. Wortel

Wortel merupakan sayur yang bisa menambah tekstur, memiliki cita rasa manis, dan bergizi tinggi.

Dilansir dari Healthline, wortel mengandung senyawa felonik tinggi seperti klorogenik, p-coumaric, dan asam caffeic.

Senyawa ini membantu mengendurkan pembuluh darah, mengurangi peradangan, dan membantu menurunkan darah tinggi.

Para pengidap hipertensi yang ingin memetik manfaat wortel secara optimal disarankan untuk makan wortel mentah atau segar ketimbang wortel masak.

Ilustrasi wortel. (Pixabay/Voltamax)

4. Seledri

Kandungan senyawa phthalides dalam seledri membuat makanan kaya serat ini termasuk sayur untuk menurunkan darah tinggi.

Senyawa ini dapat membantu mengendurkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah tinggi.

Berbeda dari wortel yang lebih baik dikonsumsi mentah untuk penderita hipertensi, seledri lebih baik dimasak agar signifikan membantu menurunkan darah tinggi.

Ilustrasi Seledri. (KOMPAS.COM)

Daftar Obat Penurun Tensi Darah Tinggi atau Hipertensi ! Ada 11, Namun Harus dengan Resep Dokter

5. Bayam

Dalam sebuah penelitian yang meneliti 27 penderita hipertensi, orang yang rutin makan sayur bayam selama tujuh hari memiliki kadar tekanan darah yang lebih terkontrol.

Selain menurunkan tekanan darah, bayam juga bermanfaat untuk mencegah arteri kaku dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.

Ilustrasi sayur bayam. (Pixabay/Thilobecker)

Daftar Buah-buahan Penurun Darah Tinggi atau Hipertensi

Tak hanya mengonsumsi sayur untuk menurunkan darah tinggi, setiap penderita hipertensi juga perlu mengimbangi gaya hidup sehatnya dengan meminimalkan asupan garam atau natrium, serta membatasi makanan olahan dan makanan siap saji.

Imbangi juga pola makan sehat ini dengan rutin olahraga dan minum obat yang diresepkan dokter.

(*)

Berita Terkini