Daftar Obat Penurun Tensi Darah Tinggi atau Hipertensi ! Ada 11, Namun Harus dengan Resep Dokter
obat penurun darah tinggi biasanya diberikan bagi penderita hipertensi yang berisiko terkena serangan jantung atau stroke.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih.
Sebagian penderita hipertensi dianjurkan minum obat penurun darah tinggi untuk mengontrol kadar tekanan darahnya.
Melansir NHS, obat penurun darah tinggi biasanya diberikan bagi penderita hipertensi yang berisiko terkena serangan jantung atau stroke.
Kondisi tersebut mengacu pada penderita darah tinggi yang kadar tekanan darahnya ajek di atas 140/90 mmHg dan memiliki beberapa risiko penyakit kardiovaskuler karena pola hidupnya tidak sehat.
(Update berita nasional, internasional dan regional menarik lainnya disini)
• Ciri Darah Tinggi Kumat Harus Diketahui ! Selain itu, Kenali Juga Ciri Kolesterol Kambuh
Dilansir dari American Heart Association, jenis obat penurun darah tinggi yang diresepkan dokter antara lain:
- Diuretik
- Beta-blocker
- ACE inhibitor
- Angiotensin II receptor blocker
- Calcium channel blocker
- Alpha blocker
- Alpha-2 receptor agonist
- Kombinasi alpha dan beta-blocker
- Central agonist
- Peripheral adrenergic inhibitor
- Vasodilator
• Manfaat Buah Naga untuk Darah Tinggi dan Kolesterol
Berikut penjelasan jenis obat penurun darah tinggi, fungsi, contoh, dan efek sampingnya:
1. Diuretik
Obat penurun darah tinggi ini berfungsi membantu tubuh membuang kelebihan natrium atau garam dan air dari tubuh.
Contoh:
Diuretik tiazid (chlorthalidone/ Hygroton, chlorothiazide/ Diuril, hydrochlorothiazide/ Hydrodiuril, Microzide, indapamide/ Lozol, metolazone/ Zaroxolyn; diuretik potassium-sparing (amiloride/ Midamor, spironolactone/ Aldactone, triamterene/ Dyrenium; diuretik loop (bumetanide/ Bumex, furosemide/ Lasix, torsemide/ Demadex; dan diuretik kombinasi.
Efek samping:
Sejumlah obat diuretik bisa menurunkan pasokan mineral kalium tubuh. Dokter biasanya meresepkan diuretik jenis tertentu bersama suplemen kalium atau menyarankan penderita mengonsumi asupan tinggi kalium.
2. Beta-blocker
Obat untuk darah tinggi ini bekerja dengan memblokir bahan kimia tertentu yang merangsang kinerja jantung. Efeknya, detak jantung menurun, beban kerja jantung berkurang, dan menurunkan tekanan darah.