TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemilik pangkalan Gas LPG 3 kilo di Kelurahan Bansir Laut RT 002 RW 008 Kecamatan Pontianak Tenggara, Usaini mengungkapkan jawaban pihak gudang di Siantan alasan penyebab gas LPG 3 kilo langka.
Ia menyatakan sudah melakukan konfirmasi pada gudang yang diketahuinya berada di Siantan, Kecamatan Pontianak Utara.
Konfirmasi dilakukan untuk mengetahui penyebab gas LPG 3 kilo langka di pasaran.
Akibat kelangkaan, antrean panjang warga berjam-jam mengular untuk bisa mendapatkan tabung gas LPG 3 kilo subsidi dari pemerintah di tengah wabah Covid-19.
"Kita sudah konfirmasi ke gudang yang katanya di Siantan gudangnya. Katanya masih ngantar ke tempat lain dulu. Dalam artian mungkin ada tempat lain belum diantar," katanya, Sabtu (25/7/2020).
Ia mengaku tak mengetahui secara jelas penyebab Gas LPG 3 kilo langka.
Usaini hanya menerima dan menyalurkan tabung gas LPG 3 kilo langsung kepada masyarakat kurang mampu.
Pangkalan miliknya hanya menerima kiriman sebagai perpanjangan tangan dari agen.
Sementara untuk kendala di lapangan diakuinya kurang begitu paham.
"Kita cuman menerima kiriman dan Kita hanya sebagai perpanjangan tangan dari agen, untuk kendala dilapangan kurang paham. Karena biasanya datang kesini dalam satu minggu sekali itu setiap Sabtu jam 8 pagi," ungkapnya.
Gubernur Sutarmidji Semprot Pertamina
Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji semprot Pertamina akibat kelangkaan Gas Elpiji 3 kilo di beberapa daerah di Kalbar.
Dikatakannya bahwa Pertamina setiap ada masalah seperti ini selalu bicara klaim bahwa ketersediaan Gas 3 kilo cukup bahkan lebih.
Tapi faktanya di lapangan selalu terjadi antrean pada waktu tertentu.
Ia mengatakan terkait Elpiji 3 kilo ini kalau saja Pertamina konsisten dengan apa yang sudah di atur tidak akan ada masalah.