TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Rendi, seorang kepala keluarga di Dusun Gurah, Desa Sagu, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, masih syok karena peristiwa kebakaran melanda rumahnya, Senin 25 Agustus 2025.
Wajah Rendi belum mampu menyembunyikan kesedihan usai rumahnya hangus rata dengan tanah. Segala barang berharga tak mampu diselamatkan. Di lokasi itu aroma arang dan abu masih menyengat.
"Saya sebenarnya masih merasa syok, masih teringat peristiwa kebakaran malam itu," ujar Rendi, ayah dua anak itu ketika ditemui Tribunpontianak.co.id di Dusun Gurah, Senin 25 Agustus 2025.
Rendi berupaya kuat menahan kesedihan untuk kembali melihat puing-puing sisa kebakaran yang menghanguskan rumahnya.
Langkah kaki Rendi pelan ketika mencoba mencari barang-barang yang tersisa di lokasi rumahnya yang terbakar. Sesekali ia mengais kayu yang berubah arang hitam. Barang kali masih ada yang tersisa utuh.
"Saya baru hari ini memberanikan ke lokasi rumah saya ini, kemarin saya tidak ke sana setelah kebakaran, saya masih belum sanggup," ucap Rendi.
"Barang kali ada yang masih utuh, tapi sudah habis semua, tiga sepeda itu hangus, perabotan dapur, kompor, barang elektronik semuanya habis," katanya.
Dia juga menyebutkan, tidak ada barang yang mampu diselamatkan. Bahkan dokumen-dokumen penting juga sudah menjadi abu.
Baca juga: Kisah Pilu Rendi Korban Kebakaran di Sambas, Anak Sekolah Pakai Seragam Pemberian Tetangga
"Habis semua, hanya pakaian yang kami kenakan di badan saat itu tersisa, pakaian seragam sekolah anak saya juga terbakar," kata Rendi, yang bekerja sebagai buruh bangunan.
Dia menjelaskan, anaknya usia 10 tahun duduk di kelas V tetap masuk sekolah dengan seragam pemberian tetangga.
"Anak saya sekolah itu dapat seragam pemberian temannya, masih tetangga. Jadi tadi pagi itu ada yang ngasih pakaian," ucap Rendi. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!