Corona Masuk Indonesia

Masker Langka, Edi Kamtono: Kota Pontianak Akan Produksi Masker Sendiri

Penulis: Tri Pandito Wibowo
Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono saat diwawancara wartawan

PONTIANAK- Terkait kelangkaan masker dan hand sanitizer di Pontianak, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran dinas kesehatan dan pemerintah pusat. Dikarenakan barang-barang tersebut sebagian besar dipasok dari luar.

Lebih lanjut, Edi Kamtono menuturkan mudah-mudahan pabrik masker yang ada di Kota Pontianak bisa berproduksi apabila bahan bakunya sudah tiba, dari Italia.

"Masyarakat tidak perlu panik, untuk sementara ini," ujar Edi Kamtono, Kamis (5/3/2020).

Bahkan, Edi menyebutkan untuk masyarakat yang sedang sakit dan membutuhkan masker. Silahkan datang ke puskesmas, ketersediaan stok masker masih aman.

"Bagi yang sakit, silahkan ke puskesmas, semua stoknya ada dan gratis," beber Edi Kamtono.

Kalbar Sudah Isolasi 10 Pasien Dalam Pengawasan Virus Corona, 25 Orang Isolasi Mandiri

Menanggapi status Kejadian Luar Biasa (KLB), Edi Kamtono menegaskan secara teknis Kota Pontianak belum sampai kepada KLB.

"Karena keputusan ini dari pusat dari kementrian kesehatan yang memutuskan. Kami di sini tidak berwenang untuk menyampaikan," imbuhnya.

Orang nomor satu di Kota Pontianak ini menghimbau kepada masyarakat agar tidak perlu cemas dan panik pasca merebaknya informasi wabah virus corona di Indonesia.

"Untuk yang sehat, tidak perlu menggunakan masker. Sedangkan dalam keadaan sakit, harus menggunakan masker," tutup Edi Kamtono.

Mempersiapkan Diri

Pasca munculnya wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu meminta petugas kesehatan baik di rumah sakit hingga puskesmas agar mempersiapkan diri.

Lebih lanjut, Handanu juga mendorong petugas puskesmas menjalankab dua tugas dengan semaksimal mungkin, yakni surveyor pengamatan penyakit dan penyelidikan epidemiologi.

"Apabila ada laporan atau kasus yang ada di masyarakat dan dilaporkan oleh siapa saja. Maka petugas epidemiologi akan mengunjungi pasien tersebut dan melakukan assesment," jelas Sidiq Handanu, Kamis (5/3/2020).

Angin Kencang, Satu Rumah Ambruk Tertimpa Pohon di Sekadau

Menurutnya, setelah dilakukan assesment petugas kesehatan, akan diketahui pasien ini masuk dalam kategori apa.

"Setelah itu, kami akan mengetahui langkah apa saja yang dapat diambil sebagai tindak lanjut,"imbuhnya.

Halaman
12

Berita Terkini