Yayasan Malaya Sambas Inventarisasi Situs Sejarah, Dalami Daerah Awal Peradaban Sambas
SAMBAS - Yayasan Melayu Alam Sriwijaya (Malaya) Cabang Kabupaten Sambas melakukan Kunjungan pada situs-situs sejarah dan rangka melakukan inventarisasi terhadap situs tersebut, Minggu (8/9/2019).
Untuk diketahui, Yayasan Malaya adalah sebuah organisasi yang bergerak pada bidang Sosial, Budaya dan Sejarah. Organisasi ini berpusat di Palembang Sumatra Selatan.
Pada tahun 2017 yang lalu, lembaga ini gencar melakukan perluasan organisasi sehingga terbentuklah di wilayah Kalimantan Barat yang berpusat di Sambas.
Yayasan Malaya Cabang Sambas diketuai oleh Dr Sunandar, M. Hum, adalah salah satu Sejarawan yang dimiliki oleh IAIS Sambas.
Baca: AMPG Kabupaten Sambas Dorong Arifidiar Maju di Pilbup 2020
Baca: Komunitas Sappik Galli Gelar Kegiatan Amal untuk Masyarakat dan Lingkungan di Sambas
Dalam keterangannya Yayasan Malaya Cabang Sambas telah lama dibentuk di Sambas, akan tetapi masih terbatas pada kegiatan-kegiatan diskusi sesama anggota pengurus dan para mahasiswa Sejarah yang terdapat di Sambas.
Keterbatasan kegiatan tersebut menurutnya dikarenakan keterbatasan finansial dan aspek pendukung lainnya, dari keterbatasan tersebutlah sehingga Yayasan Malaya Cabang Kabupaten Sambas membuat terobosan baru dengan mengajukan bantuan kegiatan kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat.
Hasilnya proposal Malaya Cabang Kabupaten Sambas diterima dan difasilitasi oleh Pemerintah melalui program Bantuan Pemerintah Fasilitasi Komunitas Kesejarahan Tahun 2019.
Program yang diajukan berupa kunjungan, inventarisasi dan Seminar Sejarah.
Baca: Gerindra Sambas Ajukan Dua Nama ke DPP, Ini Sosok Yang di Pilih Prabowo Sebagai Ketua DPRD
Baca: Nasdem Ajukan Tiga Nama Untuk Isi Posisi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sambas ke DPP
Kegiatan kunjungan dan inventarisasi situs sejarah direncanakan dilaksanakan pada 7-8 September 2019 di dua daerah yang berbeda, yaitu di Kota Lama Kecamatan Galing dan Kota Bangun di Kecamatan Sebawi.
"Dua daerah tersebut dipilih oleh Malaya Sambas dikarenakan oleh historitas tempat tersebut, yaitu merupakan daerah terawal dalam pembentukan Peradaban masyarakat Melayu Sambas terutama persentuhannya dengan Islam.
Untuk diketahui, di Kota Bangun terdapat Masjid Raden Sulaiman atau sekarang disebut masyarakat dengan Surau Raden Sulaiman.
"Posisinya persis tepat berada di depan simpang tiga Sungai Sambas Besar, Sungai Sambas Kecil dan Muara Sungai Sambas yang mengarah ke laut," katanya.
"Sementara Kota Lama merupakan daerah bekas istana kerajaan Sambas masa pra-Islam Ratu Sepudak," ungkapnya.
Baca: Atbah Minta BPN Terbitkan Sertifikat Seusai RDTR di Wilayah Perbatasan Sambas
Baca: Bupati Bengkayang di-OTT KPK, Bupati Atbah Imbau Kadis dan Jajaran di Sambas Taat Aturan
Dalam kegiatannya, Malaya Cabang Sambas menggandeng beberapa organisasi kepemudaan yang konsen dalam kajian Sejarah terutama Sejarah Lokal seperti Kelompok Studi Agama, Budaya dan Sejarah (Sambas), Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kabupaten Sambas, Perhimpunan Mahasiswa Sejarah IAIS Sambas dan lain sebagainya.