Pemilu 2019

DPR dan DPD RI Dukung Jatah Menteri dari Kalbar, Ini Posisi yang Cocok?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri-menteri Kabinet Kerja yang dipilih Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama di halaman Istana Negara, Minggu (26/10/2014).

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Momen Pilpres 2019 di Indonesia menjadi momentum baik agar ada putra daerah asal Kalbar yang mendapatkan jatah menteri terlepas siapapun presidennya. Wacana ini pun didukung sejumlah senator maupun legislator asal Kalbar.

Senator asal Kalbar, Abdul Rahmi juga mengharapkan Kalbar mendapatkan kursi menteri. Menurutnya, menteri wajib didapat Kalbar mengingat daerah yang dilintasi garis Khatulistiwa ini memiliki garis perbatasan dengan negara Malaysia lebih dari 900 Km, wilayah yang lebih luas dari pulau Jawa.

Terlebih, tokoh-tokohnya sudah ikut serta secara meyakinkan dalam perjuangan bangsa, mulai dari peristiwa Mandor, perancangan lambang negara burung garuda oleh Sultan Hamid II, Kalbar menjadi kancah dalam menumpas PGRS/Paraku, sampai hutan Kalbar habis ditebang.

"Apakah sudah ada perhatian negara diberikan secara layak untuk Kalbar? Oleh karena itu, menjelang Pemilu Legislatif juga Pilpres dan Wapres, siapapun pemenangnya, harus ada putra terbaik Kalbar yang menjadi menteri di kabinet yang akan datang," ungkapnya kepada Tribunpontianak.co.od, Selasa (05/02/2019).

Baca: Lembaga Pemantau Pemilu JPPR Desak Penyelenggara Serius Tangani Pengadaan Logistik

Ia pun menerangkan, putra terbaik Kalbar agaknya cocok untuk mendapatkan jatah Menteri Transmigrasi dan Daerah Tertinggal serta Menteri Sosial (Mensos). Lebih lanjut, ia menerangkan, mestinya masyarakat memahami hal ini dan dapat mengetahui sikap dari masing-masing Paslon walaupun tanpa adanya MoU kepada para Capres.

"Tidak perlu pakai MoU, tapi kita lihat saja nanti sikap dari masing-masing calon," tegas Abdul Rahmi.

Anggota DPR RI asal Kalbar, Daniel Johan juga mendukung adanya menteri asal Kalbar siapapun Presiden yang akan terpilih di 2019. "Perlu banget dong," katanya.

Menurutnya, hal ini juga didukung oleh potensi yang ada di Kalbar agar dapat dikembangkan lagi secara luas. "Kalbar memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang hebat. Jadi, mungkin menteri pertanian dari Kalbar bisa memberi dampak semakin majunya pertanian dan perkebunan Kalbar," terangnya.

Baca: Penertiban APK, Ketua KPU: 5 Jalan Tak Diperbolehkan Dipasang APK

Walaupun begitu, ia menerangkan menteri apapun yang didapatkan tentu baik saja asal memiliki kemampuan untuk melakukan hal yang terbaik. "Saya rasa menteri apa pun selama memiliki kemampuan dan bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa ini, kita akan dukung," katanya.

Wasekjend DPP PKB ini pun menerangkan, jika pihaknya juga akan mendorong hal ini kepada Presiden terpilih nantinya. "Tentu upayanya, akan kita usulkan ke presiden terpilih. Namun, kalau Pak Jokowi, kita tunjukkan dulu kepada Jokowi menang minimal 70 persen," kata Wadirjurkamnas TKN Jokowi-KH Ma'ruf ini.

Anggota DPR RI Asal Kalbar lainnya, Katherine Angela Oendoen juga mendorong agar putra Kalbar masuk dalam kabinet pemerintahan hasil Pilpres 2019. Menurutnya, Kalbar seharusnya sudah ada menteri.

“Bagaimanapun kita merindukan pemerintah pusat memilih satu diantara putra terbaik dari kita Kalbar untuk dijadikan menteri. Saya sangat mensupport, karena kita lihat selama pemeritahan, bukan hanya lima tahun ini, namun selama 74 tahun merdeka putra Kalbar baru satu kali jadi Wapres," terangnya.

Baca: Bawaslu Pontianak Kembali Tertibkan APK Terpasang Di Ruas Jalan Tanjungpura

Sebagai elit Parpol, ia pun menerangkan akan memperjuangkan hal ini jika Parpolnya menang di Pemilu. "Untuk saya mensupport daerah kita agar ada yang menjadi menteri tentu ada alasan-alasan tertentu yang harus saya ajukan kepada Pak Prabowo. Saya sebagai wakil dari Kalbar, jika Gerindra menang saya akan berjuang untuk memberikan yang terbaik agar putra terbaik dari Kalbar bisa masuk ke jajaran kabinet pemerintahan," tuturnya.

Katherina pun mengatakan, putra daerah Kalbar khususnya dan Kalimantan umumnya dapat menjadi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. "Karena memang kita tertinggal, dari sekian pulau, mungkin kita hampir sama dengan Papua," katanya.

Padahal, lanjutnya, Kalbar kaya akan potensi alam serta terbaru ialah pengembangan industri seperti tambang. Hal ini, tentunya, kata dia, menjadi hal yang baik untuk Kalbar ke depan.

Halaman
12

Berita Terkini