"Kita ada rencana merazia rumah PNS yang memakai hak orang miskin ini, namun kita bertahap. Jadi kita akan selesaikan para pelaku usaha dulu, baru kemudian PNS setelahnya," tutur Syarifah Adriana.
Temuan dilapangan kata dia lagi, sementara ini sudah jauh berkurang, namun ada beberapa yang masih menggunakan.
"Ada sebelas tabung yang terjaring hari ini dari sejumlah pelaku usaha di Jl Merdeka dan Jl Teuku Umar," ujar Syarifah Adriana.
Akan tetapi kata dia, yang kita bawa hanya sembilan tabung saja lantaran dua tabung itu sedang digunakan oleh mereka, nanti akan mereka bawa sendiri ke kantor untuk ditukar dengan tabung gas elpiji non subsidi lima kilogram.
"Saya menghimbau kepada pelaku usaha yang masih menggunakan tabung gas tiga kilogram subsidi, untuk menukarkannya dengan tabung gas lima kilogram kepada satpol PP," ujar Syarifah Adriana.
Baca: Pengamat Ekonomi, Muhammad Fahmi Nilai Perbankan Syariah Harus Mulai Diterapkan
Baca: 5 Trik Cerdas Bermain Game PUBG Mobile Agar Chicken Dinner, Semua Tentang Bertahan Hidup
Nanti akan dilayani oleh pertamina kata dia, karena walau bagaimanapun, "hargailah orang miskin karena memang itu diperuntukkan kepada masyarakat tidak mampu," imbuhnya.
Syarifah Adriana mendoakan para pelaku usaha yang sadar dan tidak memakai hak orang miskin rezekinya bertambah.
Sebelumnya, Senin (14/1/18) Satpol PP Kota Pontianak juga melakukan razia gas elpiji tiga kilogram di Jl Hijas dan sekitarnya.
Sedikitnya sebelas tabung diamankan dari sejumlah cafe dan rumah makan disekitar situ.
Kasat Pol PP Kota Pontianak Syarifah Adriana mengatakan bahwa giat razia memang dilakukan dua hari berturut turut.
"Yang kemarin kita jaring, sebagian dari mereka hari ini sudah ada yang datang ke kantor Pol PP untuk menukar tabung gas melon mereka dengan yang non subsidi lima kilogram," pungkasnya.