Laporan Wartawan Tribun Pontianak Anggita Putri
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Diperkirakan sekitar pukul 12.00 WIB air sudah masuk ke rumah warga ditepian Sungai Kapuas tepatnya di Jl. Imam Bonjol, Gg. Kuantan Laut, Kota Pontianak.
Warga yang menjadi korban rumah yang terendam air, Dian (57) mengatakan saat hendak pergi belanja baru setengah jalan dirinya melihat genangan air di gang depan menuju Jl. Imam Bonjol. Terus turun hujan disertai angin kencang.
"Saat melihat airnya makin naik jadi saya putuskan untuk pulang kerumah.Menantu saya bilang airnya sudah masuk kerumah," Ujar Dian kepada Tribun Pontianak.
Baca: Pesan Malam Natal: Kepedulian, Kasih dan Pengorbanan adalah Kata Kunci Merasakan Ajaran Yesus
Baca: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sanggau, Gelar Festival Budaya Kampung Sentana, Catat Jadwalnya
Baca: Mgr Agustinus Agus Pr Berbagi Sukacita Natal Melalui Nyanyian di Rutan Serdam Pontianak
Saat Dian sudah dirumah ternyata dapur sudah terendam banjir. Dian dan suaminya bergegas mengeluarkan barang. Dian mengatakan bahwa air hanya dalam hitungan detik langsung naik. Hujan tidak deras hanya saja angin yang kencang.
"Saya tinggal disini sudah dari kecil hampir 50 tahun. Banjir kali ini bukan banjir yang paling tinggi, dulu pernah sekali paling tinggi lemari saya sampai terendam," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengisahkan, dulu kulkas belum di kasi kaki, sekarang sudah dikasi kaki semua, karena dulu pernah rusak satu kulkas dan lebih parahnya lagi, Dian pernah hampir kesetrum gara-gara meraba saklar.
Adanya pengalam buruk itu, sekarang kalau banjir Dian dengan cepat mematikan aliran listrik.
Tinggal ditepian sungai, banjir sudah menjadi hal lumrah baginya. Tak ada rasa takut, saat banjir yang tiba-tiba melanda.
Diberitakan sebelumnya, masyarakat Kota Pontianak dihebohkan dengan air Sungai Kapuas yang tiba-tiba meluap, Sabtu (29/12/2018) siang WIB.
Pantauan Tribunpontianak.co.id, air pasang sudah membanjiri sekitaran Tugu Khatulistiwa Pontianak dan Jalan Khatulistiwa tergenang.
Dibagian titik tertentu di Jalan Khatulistiwa ketinggian air mencapai sekitar 30 centimeter.
Tak anyal, kejadian ini membuat warga beramai-ramai melihat dan menyelamatkan barang mereka.
Selain itu, terjadi kemacetan panjang di Jalan Khatulistiwa karena adanya banjir.
Baca: Detik-detik Gelombang Tinggi Hantam Wilayah Jungkat Resort! Ada Teriakan Tenggelam
Baca: BREAKING NEWS: Angin Kencang & Gelombang Pasang Landa Pesisir Kalbar, Warga Rekam Situasi di Jungkat
Baca: Hujan Lebat dan Angin Kencang Terjadi di Sintang! Berikut Penjelasan BMKG
Pesisir Waspada Angin Kencang
BMKG Supadio Pontianak, menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menyiapkan perlengkapan hujan dan jaket sebelum berpergian, Sabtu (29/12/2018).
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat/guntur dan angin kencang berdurasi singkat pada pukul 12.00 WIB di wilayah: Kabupaten Mempawah (Sungai Kunyit, Mempawah Timur, Mempawah Hilir, Siantan), Kubu Raya (Teluk Pakedai).
Dan dapat meluas ke wilayah : Kabupaten Mempawah (Segedong, Sungai Pinyuh, Anjungan, Toho, Sadaniang), Bengkayang (Capkala, Sungai Raya), Kubu Raya (Sungai Kakap, Rasau Jaya, Sungai Raya, Sungai Ambawang, Kuala Mandor), Kota Pontianak, Landak (Menjalin, Mempawah Hulu, Mandor, Sebangki), Kayong Utara (Pulau Maya, Teluk Batang, Seponti, Simpang Hilir).
Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 14.00 WIB.
Terlihat juga cuaca di jalan Dr Sutomo Pontianak yang mengalami hujan ringan disertai angin kencang.
Baca: Gara-gara Mirip Ayu Ting Ting, Lala Sawer Dimaki Hingga Diludahi Ibu-ibu
Baca: Ahok Diprediksi Bakal Semakin Kaya Usai Bebas dari Penjara! Ini Deretan Pabrik Uang Ahok
Baca: Steve Emmanuel dan Kehidupan Dua Adiknya! Diberi Nama Yusuf Iman di Hadapan Habib Rizieq
Sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak, Erika Mardiyanti mengatakan, diprakirakan hingga tanggal 31 Desember 2018 masih terdapat potensi hujan sedang dan lebat disertai angin kencang berdurasi singkat di Pesisir Kalimantan Barat.
Tinggi gelombang di Perairan Kalbar diprakirakan juga akan cukup tinggi gingga 2,5 meter yaitu mulai Perairan Utara Kepulauam Anambas, Selat Karimata bagian Selatan, dan Perairan Selatan Kalimantan.
Potensi gelombang tinggi hingga 4,0 meter berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara – Perairan Kepulauan Natuna.
Potensi cuaca ekstrem hingga beberapa hari ke depan ini dipicu oleh pertemuan massa udara di Kalimantan Barat serta adanya Pusat tekanan rendah di Laut Natuna.
Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mengeluaran siaran pers terkait perkembangan Kondisi Cuaca Wilayah Indonesia Menjelang Akhir Tahun 2018.