Bangga Kedua Kali Menari di Istana, Alda Persembahkan Energi Kalbar di Panggung Nasional
Tarian berdurasi satu menit untuk Kalbar itu menjadi penampilan spesial bertema Bhinneka Tunggal Ika setelah upacara pengibaran bendera.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Senyum bahagia terpancar dari wajah 50 penari asal Kalimantan Barat saat langkah mereka mantap menapaki panggung kehormatan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu 17 Agustus 2025.
Di hadapan Presiden, Wakil Presiden, dan tamu negara, mereka mempersembahkan tarian penuh energi dengan balutan kostum merah putih serta properti payung, simbol perlindungan dan persatuan.
Di balik gemerlap itu, ada kisah perjuangan yang tak ringan. Salah satunya datang dari Alda Anggrheini Maulina (25), guru SD di Pontianak sekaligus penari muda Kalbar. Tahun ini menjadi kali kedua baginya tampil di Istana Negara.
“Perasaannya tentu bangga dan senang bisa kembali tampil di momen HUT Kemerdekaan. Kalau tahun lalu Kalbar hanya mengirim 25 penari, tahun ini kami bertambah menjadi 50 orang. Itu kebanggaan tersendiri,” tutur Alda.
Alda aktif di Lembaga Sanggar Kijang Berantai dan Eyes on Us (EoU), dan menjadi penari binaan Disporapar Kalbar untuk tampil di Istana Kepresidenan.
Pengalamannya di dunia tari sudah teruji, bahkan ia pernah menjuarai Amazing Dance 2024 dan Kesatria Tari Indonesia 2023 di Jakarta. Namun, tampil di Istana tetap menjadi pengalaman yang tak tergantikan.
Cerita di balik persiapan pun penuh tantangan.
“Sempat deg-degan karena kabarnya mendadak. Kami harus mencari 50 penari dari berbagai daerah di Kalbar hanya dalam waktu sekitar 4 hari. Dari Pontianak langsung ke Jakarta, 8 Agustus sudah harus berangkat,” jelasnya.
Baca juga: Kisah Perjuangan 50 Penari Muda dari Kalbar Bisa Tampil di Hadapan Presiden
Proses latihan singkat tak menyurutkan semangat mereka. Pada 9 Agustus, materi koreografi baru diberikan. Penari harus segera menyatukan gerak dan rasa. Apalagi kali ini mereka membawa properti payung yang menuntut kekompakan ekstra.
“Kalau satu saja salah, bisa memengaruhi yang lain. Tapi alhamdulillah semua berjalan lancar,” kata Alda.
Tarian berdurasi satu menit untuk Kalbar itu menjadi penampilan spesial bertema Bhinneka Tunggal Ika setelah upacara pengibaran bendera.
Selain payung merah putih, penari juga memberikan kejutan dengan formasi pacu jalur dan membentuk angka 80, menandai usia kemerdekaan RI.
Bagi Alda, kesempatan tampil di panggung nasional bukan hanya soal kebanggaan pribadi, tapi juga motivasi untuk generasi muda Kalbar.
“Pesan saya untuk pemuda-pemudi Kalbar, khususnya yang punya bakat di seni, teruslah berkarya di mana pun kita berada. Tidak hanya tari, ada juga yang masuk paduan suara dari Kalbar. Semua bisa mengharumkan daerah,” pungkasnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
BPJS Ketenagakerjaan Singkawang Tindak Lanjuti Usulan OPD, Dorong Regulasi Perlindungan Pekerja |
![]() |
---|
Pendaftaranl TKA 2025 Dibuka, SMA Negeri 3 Pontianak Minta Sosialisasi Diperjelas |
![]() |
---|
Ini Penyebab Jaringan Listrik Gangguan di Putussibau |
![]() |
---|
Sinergi Antar Lembaga Jadi Kunci Cegah TPPO dan TPPM di Perbatasan Kalbar |
![]() |
---|
Hermanus Dorong Optimalisasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Kota Singkawang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.