Berita Viral

Disekap dan Disiksa Sebulan di Kamboja, Suara Perempuan Indonesia dari Neraka Judi Online

Ia dipaksa bekerja sebagai admin judi online di bawah tekanan target yang tak manusiawi, ancaman kekerasan, dan pelecehan seksual. 

YouTube Kompas TV Sukabumi
JUDOL KAMBOJA - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Kompas TV Sukabumi, Rabu 30 Juli 2025, memperlihatkan WNI diduga disiksa dan disekap karena jadi korban Judol Kamboja. Perempuan lainnya, Ita, selama delapan bulan, ia dipaksa bekerja sebagai admin judi online di bawah tekanan target yang tak manusiawi, ancaman kekerasan, dan pelecehan seksual. 

Banyak kasus mandek di tingkat penyelidikan, dan korban perempuan sering kesulitan mendapat keadilan.

Apa yang dilakukan pemerintah dan lembaga HAM untuk membantu korban?

Tantangan dalam penanganan kasus

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menyatakan bahwa dari 699 WNI yang dipulangkan dari Myanmar pada Februari–Maret 2025, 10 di antaranya mengaku mengalami kekerasan seksual dan fisik.

Namun, banyak korban enggan melapor karena trauma atau karena pelaku merupakan orang dekat teman, saudara, bahkan tetangga. 

"Jika tidak dilaporkan, pelaku akan terus mengulangi aksinya," ujar Judha.

Perlindungan dan pendampingan hukum

Pemerintah bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk memberikan perlindungan hukum. 

Jika pelaku berada di luar negeri, Kementerian Luar Negeri juga akan berkoordinasi dengan otoritas keamanan setempat.

Judha menegaskan bahwa pendampingan hukum akan diberikan bahkan kepada pelaku WNI untuk memastikan proses hukum berjalan adil. 

"Kami mendorong korban untuk melapor dan bersedia menjadi saksi," katanya.

Apa yang bisa kita pelajari dari kisah para penyintas ini?

Suara korban yang membuka mata

Meski dihantui rasa takut dan ancaman, Ita akhirnya memberanikan diri untuk bersuara. 

Ia ingin kisahnya menjadi pelajaran, agar tidak ada lagi perempuan Indonesia yang terjebak dalam "neraka" yang pernah ia alami.

"Di sana itu sudah seperti neraka. Orang-orangnya iblis," ujarnya.

Kisah Ita dan Nisa menggambarkan tragedi kemanusiaan yang nyata. 

Di balik layar industri judi online dan penipuan digital, ada derita perempuan-perempuan yang dijebak, ditindas, dan dilupakan. 

Mendengar suara mereka bukan hanya soal empati, tetapi juga langkah awal menuju perlindungan yang nyata dan adil.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita WNI Disiksa Saat Bekerja di Pusat Judol Kamboja, Seolah "Hidup di Neraka

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved