SAKSI KATA

DETIK-Detik Rio Fanderi Tergeletak dengan Hidung Berdarah di Lingkungan UKM IAIN Pontianak

Rio Fanderi diduga meninggal karena terbentur tiang di lingkungan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kampusnya.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase/Istimewa/Tri Pandito
MAHASISWA IAIN MENINGGAL - Kolase foto mahasiswa IAIN Pontianak Rio Fanderi (24) yang mendapat perawatan intensif di RS Untan Pontianak sebelum dinyatakan meninggal pada Kamis 17 Juli (kiri) lalu foto Rio Fanderi (tengah) dan kondisi Halaman sekretariat Mapala Enggang Gading IAIN Pontianak yang telah diberi garis polisi. 

Meski mengeluarkan darah, Rio masih membuka mata.

Ia sadar namun hanya terdiam.

Pagi menjelang, tubuh Rio dipindahkan ke sekretariat Mapala untuk beristirahat.

Ia terlihat tidu lelap, nyaris tanpa keluhan.

Teman-temannya, mengira ia hanya kelelahan.

Doni pun pergi pagi itu ke Sambas karena pekerjaan.

Ia tinggalkan sekretariat pada pukul 10.00 WIB pagi dan baru kembali sore harinya, sekitar pukul 17.00.

Saat kembali, kabar buruk menunggunya.

Selama Doni pergi, Rio tak banyak bergerak.

Saat dibangunkan, ia bisa berdiri sayangnya ia lemah.

Tak ada satu kata pun keluar dari bibirnya, hanya gerakan pelan, hanya tatapan sayu.

HASIL Autopsi Ungkap Penyebab Kematian Rio Fanderi, PKBH IAIN Pontianak Tegaskan Jangan Berspekulasi

Melihat kondisi Rio yang tak kunjung membaik, teman-temannya pun memutuskan untuk membawa Rio ke fasilitas kesehatan.

Namun Sabtu siang itu membuat segalanya membingungkan puskesmas belum tentu buka.

Mereka akhirnya membawa Rio ke Klinik Anggrek.

Tak lama kemudian, dirujuk ke Rumah Sakit Universitas Tanjungpura.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved