Bulog Siapkan Penambahan Barcode di Kemasan Beras SPHP, Cegah Pemalsuan dan Duplikasi
Menurut Rian, kemasan beras SPHP sangat mudah untuk ditiru sehingga perlu sistem verifikasi yang lebih canggih dan bisa diakses
Penulis: Peggy Dania | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Perum Bulog berencana menambahkan identifikasi khusus berupa barcode pada kemasan beras SPHP untuk mencegah pemalsuan dan duplikasi kemasan yang bisa merugikan masyarakat.
Langkah ini sebagai respons dari usulan Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan saat melakukan pemantauan langsung di lapangan yang dilakukan pemerintah daerah bersama Bulog.
Rian Herwandi Putra, Asisten Manajer Perencanaan Operasional dan Data Pangan Perum Bulog Kalbar, mengungkapkan bahwa kemasan beras SPHP akan ditambah identifikasi.
“Kemasan nanti akan kita tambah identifikasi bahwa ini benar-benar milik Perum Bulog. Ke depan, konsumen bisa periksa sendiri apakah benar ini dari Perum Bulog,” ujarnya saat diwawancarai, Selasa 22 Juli 2025.
Menurut Rian, kemasan beras SPHP sangat mudah untuk ditiru sehingga perlu sistem verifikasi yang lebih canggih dan bisa diakses oleh masyarakat langsung.
• Warga Apresiasi Program Beras SPHP, Tapi Tetap Pilih Beras Langganan
“Nanti akan ada barcode yang bisa dicek lewat HP. Barcode-nya itu akan identik nanti,” jelasnya.
Namun, saat ini barcode yang ada di kemasan SPHP masih berupa barcode konvensional, bukan QR Code. Hal ini menyulitkan masyarakat untuk melakukan pengecekan menggunakan HP biasa atau Google Lens.
“Barcodenya sekarang belum bisa dibaca lewat HP seperti QR Code. Nanti kita akan tambah misalnya barcode seperti QR Code tapi semuanya akan kita usulkan dulu ke kantor pusat,” katanya.
Rian menambahkan bahwa seluruh kemasan SPHP di Indonesia diproduksi melalui satu pintu dari kantor pusat Bulog.
Oleh karena itu, penambahan identitas kemasan berupa QR Code harus melalui persetujuan dan koordinasi lebih lanjut.
“Karena kemasan di seluruh Perunggulok, di seluruh Indonesia, itu di satu pintu, itu di kantor pusat. Kita juga dikirim, nanti kita akan bersurat terlebih dahulu hasil dari pantauan hari ini bahwa diperlukan barcode, kita akan bersurat ke kantor pusat terlebih dahulu,” pungkasnya.
Penambahan barcode ini diharapkan menjadi langkah preventif terhadap potensi beras palsu atau offloading yang dikemas ulang menyerupai beras SPHP resmi. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
INTI Kalbar Beri Bantuan 1 Ton Beras untuk Warga Sambas 2025 Lewat Baksos Kodaeral XII |
![]() |
---|
Berkat Program JKN, Hely Dapat Dampingi Ayahnya dengan Tenang |
![]() |
---|
Daftar Ketua DPRD Kabupaten Mempawah dari Masa ke Masa |
![]() |
---|
Periksa Gigi Tanpa Biaya, Lai Li Moi Bersyukur Jadi Peserta JKN |
![]() |
---|
Jamin Layanan Mental Health, BPJS Kesehatan Dorong Deteksi Dini Masalah Kesehatan Jiwa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.