Berita Viral

Pilu, Kakek Berusia 100 Tahun Lebih Hidup Sendiri Dalam Gubuk Reyot di Bekasi Meski Punya Anak Mapan

Gubuk kecil yang ia tempati tak memiliki lantai, hanya tanah sebagai alas, dan dindingnya penuh lubang yang membuat angin dan hujan leluasa masuk. 

Kolase Tribun Jabar/ TikTok @ariefcamra
TINGGAL DI GUBUK - Kisah pilu seorang kakek bernama Jaung yang hidup sendirian di gubuk kumuh yang berada di Desa Lubang Buaya, viral di media sosial. Gubuk kecil yang ia tempati tak memiliki lantai, hanya tanah sebagai alas, dan dindingnya penuh lubang yang membuat angin dan hujan leluasa masuk. 

Ia tidak bermaksud menyalahkan, tapi ingin agar keluarga Kakek Jaung tersadar bahwa ayah kandung mereka layak mendapatkan hidup yang lebih manusiawi.

“Saya berharap anaknya berlapang dada. Jangan biarkan ayah kandung Anda semua hidup di tempat seperti ini dalam kondisi yang tidak layak,” ucap Arief penuh harap.

Bagaimana Peran Warga Sekitar dalam Membantu Kakek Jaung?

Apa yang Dilakukan Tetangga untuk Membantu Kakek Jaung Bertahan?

Dalam keterbatasan yang ada, tetangga sekitar mencoba membantu semampu mereka. 

Ada yang sesekali membawakan makanan, ada pula yang ikut membersihkan sekitar gubuknya. 

Namun tentu, bantuan sporadis dari warga tidak cukup untuk menjamin kebutuhan hidup dan perawatan medis seorang lansia seusia Kakek Jaung.

Meski begitu, keberadaan para tetangga yang peduli menunjukkan masih ada solidaritas kemanusiaan di tengah masyarakat, meskipun dengan keterbatasan.

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Kisah Kakek Jaung?

Kisah Kakek Jaung bukan sekadar cerita tentang kemiskinan atau keterlantaran lansia, tapi juga tentang nilai kemanusiaan, tanggung jawab keluarga, dan solidaritas sosial. 

Di tengah era digital dan kepedulian yang kerap muncul dari media sosial, kisah seperti ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua: bahwa orang tua, bagaimana pun kondisinya, tetap pantas dihormati dan dirawat.

Semoga kisah ini mampu mengetuk pintu hati yang tertutup, membangkitkan empati yang lama tertidur, dan menjadi momentum untuk memperbaiki cara kita memperlakukan para lansia, terutama yang telah menghabiskan seluruh hidupnya membesarkan anak-anak yang kini telah dewasa.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nelangsa Kakek Jaung Sebatang Kara di Gubuk Kumuh, Anaknya Relatif Mapan: Jarang Datang

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved