Ragam Contoh

5 Tempat Wisata Religi di Pontianak yang Wajib Dikunjungi, Penuh Sejarah dan Keindahan

Selain destinasi alam dan budaya, Pontianak juga menyimpan banyak tempat wisata religi yang tak kalah menarik untuk dikunjungi.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRI PANDITO WIBOWO
BUKA PUASA - Suasana jelang buka puasa di Halaman Masjid Raya Mujahidin, Jalan Jendral Ahmad Yani, Kota Pontianak 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Kota Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, tak hanya dikenal sebagai pusat industri dan jasa, tetapi juga memiliki kekayaan wisata yang beragam. 

Selain destinasi alam dan budaya, Pontianak juga menyimpan banyak tempat wisata religi yang tak kalah menarik untuk dikunjungi.

Beberapa tempat ibadah di kota ini bukan hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan, tetapi juga menjadi ikon wisata sejarah dan budaya yang memperlihatkan kerukunan umat beragama yang telah terjaga selama bertahun-tahun di kota khatulistiwa ini.

Setidaknya terdapat tujuh lokasi wisata rohani yang direkomendasikan, mulai dari masjid bersejarah, gereja tua, hingga vihara megah yang menjadi saksi perkembangan masyarakat multikultural di Pontianak.

Dalam artikel ini, Tribun Pontianak akan mengajak kamu mengenal lebih dekat salah satu tempat wisata religi yang tidak hanya menyuguhkan nilai-nilai spiritual, tetapi juga keindahan arsitektur dan kekayaan sejarah yang memikat.

Titik Nol Bumi Berada di Garis Khatulistiwa Kota Pontianak, Terjadinya Fenomena Kulminasi Matahari

1. Masjid Raya Mujahiddin Pontianak

Masjid Raya Mujahiddin Pontianak, adalah satu diantara Mesjid terbesar yang ada di Kota Pontianak setelah Masjid Jami' Keraton Kadriyah Pontianak.

Mesjid ini terletak di Jalan Ahmad Yani, Pontianak Selatan, tepat dipusat urat nadi arus kendaraan Kota Pontianak.

Tempat ibadah umat agama Islam ini pun telah berdiri megah di pusat Kota Pontianak sejak tahun 1978 dan beberapa kali mengalami renovasi.

Masjid terbesar di Kalbar tersebut pun telah diresmikan Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo pada hari Selasa, 20 Januari 2015 (29 Rabiul Awal 1436 H) ditandai dengan adanya penandatangan pratasti.

Landmark Islami Kota Khatulistiwa ini pun dapat menampung hingga 9 ribu jamaah.

Bangunan masjid ini berlantai dua memiliki luas 60 meter x 60 meter di atas lahan seluas kurang lebih 4 hektar.

Halaman luar masjid pun juga bisa menampung kurang lebih sebanyak 1.600 mobil jamaah yang akan beribadah di Masjid kebanggaan Kota Pontianak dan Kalimantan Barat tersebut.

2. Gereja Katedral Pontianak

Paroki Santo Yoseph Katedral Pontianak merupakan paroki dari Gereja Katolik Roma di pusat Keuskupan Agung Pontianak.

Gereja ini terletak di Jalan Pattimura Kelurahan Darat Sekip, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Gereja yang memiliki kapasitas sekitar 10.000 orang ini menghabiskan dana Rp 78,9 milyar.

Ketika memasuki Gereja ini akan langsung disuguhkan dengan tiang tiang yang tinggi juga lukisan kaca orang-orang kudus seperti Gereja-gereja di Eropa.

Mayoritas gaya arsitektur yang diterapkan dalam pembangunan ini adalah Arsitektur gaya Eropa.

Namun sekali lagi motif Ornamen Ethnic Dayak turut besar mempermegah interior dari gereja tersebut.

3. Maha Vihara Maitreya

Maha Vihara ini terletak di Jalan Ahmad Yani II, Kabupaten Kubu Raya, tidak jauh dari Mapolda Kalbar dan perbatasan antara Kota Pontianak dan Kubu Raya.

Pada tanggal 27 Oktober 2013 Maha Vihara Maitreya Kalimantan Barat telah diresmikan.

Ketika akan hendak masuk pertama kali, pasti akan disuguhkan dengan patung Budha yang megah bewarna kuning keemasan.

Maha Vihara Maitreya Kalimantan Barat menjadi salah satu wadah untuk para umat untuk mengembangkan persaudaraan antara sesama umat maupun umat berbeda agama.

3 Air Terjun di Sanggau yang Mudah Dituju hingga Curug dengan Cliff Tertinggi

4. GKKB Jemaat Pontianak

Gereja GKKB Jemaat Pontianak adalah gereja kristen protestan yang terletak Jl. Gajah Mada, Benua Melayu Darat, Pontianak Selatan, Kota Pontianak.

Gereja ini diketahui telah ada pada 6 Juni 1935 dan mulai dibangun pada tahun 1977 dan diresmikan pada 6 Juni 1979.

Sekitar 32 tahun kemudian, pada akhir tahun 2011, gedung GKKB Pontianak dirobohkan untuk dibangun gedung yang baru.

Meskipun belum 100 persen selesai, gedung baru GKKB mulai diresmikan penggunaannya pada 12 Desember 2012.

Pembangunan ulang gedung GKKB bersamaan dengan pembangunan ulang dua tempat ibadah megah lainnya, yakni Gereja Katedral Santo Yosef dan Masjid Raya Mujahidin.

5. Rumah Adat Melayu

Rumah adat Melayu Pontianak terletak di Jalan Sutan Syahrir Kota Pontianak bersebelahan dengan rumah Radakng dan tidak jauh dari Taman Akcaya Pontianak.

Pembangunan rumah adat Melayu ini diketahui mulai dengan penancapan tiang pertama pada tanggal 17 Mei 2003 hingga selesai dibangun pada tahun 2005.

Bangunan ini terdiri dari balai kerja yang berfungsi sebagai seketariat pertemuan balai rakyat, taman bermain, kios penjualan, balai lustaka yang berfungsi sebagai tempat kajian budaya dan perpustakaan.

Balai budaya yaitu ruang pertemuan sanggar tertutup dan ruang pengelola, panggung terbuka yang berfungsi sebagai ruang persidangan dan gudang, serta pesanggarahan yang terdiri dari penginapan, pertemuan, klinik kesehatan dan tempat pelatihan.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved