Hari Berkabung Daerah

Hari Berkabung Daerah, Wakil Bupati Mempawah Ajak Generasi Muda Teladani Semangat Pejuang Mandor

Peristiwa ini dikenal sebagai Tragedi Mandor Berdarah, yang menewaskan lebih dari 21.000 jiwa, termasuk sultan, raja, dan tokoh penting dari berbagai

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RAMADHAN
HARI BERKABUNG DAERAH - Wakil Bupati Mempawah, Juli Suryadi Burdadi, saat memimpin Upacara Peringatan Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalimantan Barat secara khidmat di halaman Kantor Bupati Mempawah, Senin 30 Juni 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Pemerintah Kabupaten Mempawah menggelar Upacara Peringatan Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalimantan Barat secara khidmat di halaman Kantor Bupati Mempawah, Senin 30 Juni 2025.

Bertindak sebagai inspektur upacara, Wakil Bupati Mempawah Juli Suryadi Burdadi, yang memimpin langsung jalannya kegiatan yang dihadiri jajaran Forkopimda, Staf Ahli, Kepala OPD, Ketua TP PKK, personel TNI/Polri, organisasi kepemudaan, pelajar, serta masyarakat umum.

Peringatan ini merupakan bentuk penghormatan atas pengorbanan para pejuang, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat Kalimantan Barat yang menjadi korban kekejaman tentara pendudukan Jepang pada masa Perang Dunia II.

Peristiwa ini dikenal sebagai Tragedi Mandor Berdarah, yang menewaskan lebih dari 21.000 jiwa, termasuk sultan, raja, dan tokoh penting dari berbagai kerajaan di Kalbar.

Dalam amanatnya, Wakil Bupati Juli Suryadi Burdadi menyampaikan bahwa peringatan Hari Berkabung Daerah sejalan dengan nilai luhur bangsa yang menghormati jasa para pahlawan.

Safruddin: Pemda Libatkan Keluarga Korban Tragedi Mandor Setiap Peringatan Hari Berkabung Daerah

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Dengan ungkapan tersebut, kita sebagai generasi penerus sudah sepantasnya bersyukur dapat menikmati kemerdekaan seperti hari ini. Kemerdekaan itu direbut dengan pengorbanan luar biasa, termasuk harta, jiwa, dan raga,” tegas Juli.

Ia juga mengingatkan bahwa peringatan Hari Berkabung Daerah yang jatuh setiap tanggal 28 Juni, adalah pengingat kuat tentang perjuangan rakyat Kalimantan Barat melawan fasisme militer Jepang, khususnya di masa pendudukan Dai Nippon antara tahun 1942-1945.

“Hari ini bukan sekadar ritual tahunan. Ini momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan dan menghidupkan kembali nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari,” lanjutnya.

Juli Suryadi menekankan pentingnya menanamkan nilai persatuan dan kesatuan kepada seluruh lapisan masyarakat, agar semangat nasionalisme tetap tumbuh dan masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh berbagai bentuk ancaman disintegrasi.

“Saya yakin, apabila seluruh elemen bangsa memiliki kesadaran untuk mengamalkan nilai persatuan dan semangat kepahlawanan, maka bangsa ini akan semakin kuat dan tidak mudah dipecah belah,” tegasnya lagi.

Lebih lanjut, Wakil Bupati mengajak seluruh pihak untuk menjadikan momen ini sebagai titik tolak memperkuat kerja sama lintas sektor dalam membangun daerah.

“Dengan peringatan Hari Berkabung Daerah Tahun 2025 ini, mari kita rapatkan barisan untuk membangun negeri demi kesejahteraan masyarakat Kalbar. Dukung program pemerintah yang baru dengan sinergi yang kuat antar-stakeholder, tajamkan program prioritas, dan jaga persatuan bangsa,” imbaunya.

Upacara ini bukan hanya mengenang, tetapi juga memberi pesan edukatif kepada generasi muda tentang pentingnya sejarah perjuangan lokal.

Tragedi Mandor adalah simbol perlawanan rakyat Kalbar atas penjajahan, dan menjadi warisan sejarah yang harus terus dikenang dan dipelajari. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved