LDII Kalbar: Tragedi Mandor Adalah Luka Kolektif Bangsa yang Harus Dikenang dengan Hikmah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalimantan Barat, Susanto, menegaskan bahwa Tragedi Mandor bukan sekadar peristiwa kelam dalam sejarah bangsa, melainkan momentum penting yang harus dijadikan refleksi bersama untuk memperkuat persatuan dan nilai-nilai kebangsaan.

Susanto memandang tragedi ini sebagai luka kolektif bangsa yang harus dikenang dengan penuh hikmah.

"LDII Kalbar mengajak umat Islam dan seluruh masyarakat untuk mendoakan para syuhada Mandor, serta menjadikan momen ini sebagai refleksi untuk terus meneguhkan nilai-nilai kebangsaan, keadilan, dan kemanusiaan,” ujar Susanto saat ditemui di Mempawah, Senin 30 Juni 2025.

Menurutnya, peristiwa pembantaian ribuan tokoh dan pejuang lokal oleh penjajah Jepang pada masa pendudukan di Kalimantan Barat itu menjadi pengingat kuat tentang pentingnya menjaga integritas, perdamaian, dan ketahanan moral bangsa.

• Kerabat Korban Tragedi Mandor: Gugurnya Panembahan Muhammad Taufik, Duka Budaya Luka Bangsa

LDII Kalbar, lanjut Susanto, berkomitmen untuk tidak hanya mengenang secara seremonial, tetapi juga menjaga kelestarian nilai sejarah melalui aksi nyata.

“Secara organisatoris, LDII pernah melakukan penghijauan di lokasi Taman Makam Mandor sebagai wujud pelestarian situs sejarah, dengan harapan generasi muda bisa mengenang dan tidak melupakan,” jelasnya.

Lebih jauh, LDII Kalbar, kata Susanto, juga terus berupaya memperkuat dakwah yang menyejukkan dan menjaga perdamaian lintas kelompok masyarakat.

“Tragedi Mandor menjadi pengingat bahwa kekejaman dan tirani harus ditolak dalam bentuk apa pun. Peran agama sangat penting dalam menumbuhkan kesadaran akan hak asasi dan martabat manusia,” tegasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!