ART BORNEO 2025 Gaet Ribuan Pengunjung Sejak Hari Pertama dibuka
“Konsep ini menggambarkan keterhubungan budaya, ekologis, dan spiritual yang hidup dan terus bertumbuh di wilayah Borneo,”ujarnya.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pameran seni rupa lintas negara ART BORNEO 2025 resmi dibuka pada 20 Juni 2025 di Gedung Dekranasda Kalimantan Barat, yang akan berlangsung hingga 28 Juni 2025.
Sejak hari pertama, pameran ini telah menarik lebih dari 5.000 pengunjung, tak hanya dari Kalimantan Barat dan Jakarta, tetapi juga dari luar negeri seperti Kuala Lumpur, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pembukaan pameran dihadiri oleh perwakilan Ketua Dekranasda Kalbar Rita Hastarita, Direktur ART BORNEO Annisa Fitri Yusuf, serta Kurator Indonesia M. Faozi Yunanda.
Direktur ART BORNEO, Annisa Fitri Yusuf, menyampaikan bahwa tema utama pameran tahun ini adalah “Bala Dingan”, yang berarti Teman Seperjalanan. Tema ini menjadi pijakan untuk menghadirkan karya dari 32 seniman yang berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Proses kuratorial melibatkan tiga kurator dari masing-masing negara, yaitu, M. Faozi Yunanda (Indonesia), Catriona Maddock (Malaysia), Elroy Rahmantan (Brunei Darussalam).
Mengusung subtema “Rhizome dan Interkoneksi”, ART BORNEO 2025 menyoroti pentingnya keterhubungan lintas batas dalam praktik seni serta kehidupan sosial-ekologis.
Para seniman diajak untuk merefleksikan isu “Konsumsi Ekologi Non-Utilitarian”, yaitu pendekatan terhadap alam yang menekankan keberlangsungan hidup, relasi, dan empati lintas spesies, alih-alih eksploitasi semata.
Kurator Indonesia, M. Faozi Yunanda, menjelaskan bahwa pameran ini digagas sebagai semacam rhizome, yakni sistem akar yang tumbuh menyebar tanpa hierarki.
Baca juga: Bank Kalbar dan Taspen Gencarkan Sosialisasi Digitalisasi Layanan Pensiun
“Konsep ini menggambarkan keterhubungan budaya, ekologis, dan spiritual yang hidup dan terus bertumbuh di wilayah Borneo,”ujarnya.
ART BORNEO 2025 berlangsung hingga 28 Juni 2025, terbuka untuk umum setiap hari pukul 10.00 – 21.30 WIB.
Selain pameran karya seni, rangkaian acara juga mencakup diskusi terbuka, pertunjukan seni, dan lokakarya, yang melibatkan komunitas budaya dari berbagai penjuru Borneo.
Pameran ini menjadi wujud nyata kerja kolektif untuk merawat ingatan budaya, membangun solidaritas seni lintas negara, serta mendorong praktik seni yang berkelanjutan dan berkesadaran ekologis. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Jadwal Jam Tayang Semifinal China Masters 2025 Live TVRI Sport Sabtu Lengkap Sisa Wakil Indonesia |
![]() |
---|
Keluarga Tolak Autopsi, Jasad Wage Ditemukan Meninggal Dunia di Pantai Pemangkat |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Pontianak Gelar Gerakan Bersama Pemberantasan Sarang Nyamuk |
![]() |
---|
Lawan Fajar Alfian / Fikri di Semifinal China Masters 2025 Jadi Kunci Juara |
![]() |
---|
Masyarakat Kapuas Hulu Ikut Diskusi dengan Kapolda, Bahas Situasi Keamanan di Kalbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.