Jalur Mutasi Tak Berfungsi, Anak ASN Pindahan Gagal Masuk Sekolah Negeri di Purbalingga

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang baru pindah tugas ke Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menghadapi kendala serius saat ingin memindahkan sekolah anaknya. 

Dua sekolah negeri di Kecamatan Pengadegan menolak permohonan karena alasan kuota penuh dan keterbatasan sistem Dapodik. 

Padahal, dalam mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), tersedia jalur mutasi kerja orang tua yang semestinya bisa diakses oleh ASN berpindah tugas. 

ASN tersebut mengaku kecewa dan mempertanyakan mengapa jalur mutasi tidak bisa digunakan sesuai peruntukannya. 

Ia sudah meminta solusi ke sekolah dan Dinas Pendidikan, namun justru diarahkan untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta. 

"Bagaimana nasib pendidikan anak saya kalau sekolah negeri tidak menerima?" keluhnya. 

Kasus ini menyoroti konflik antara mobilitas kerja ASN dengan sistem pendidikan yang belum cukup adaptif terhadap realita di lapangan.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Jalur Mutasi ASN: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Anak Ditolak Dua Sekolah Negeri di Pengadegan

ASN tersebut menyampaikan bahwa dua sekolah negeri yang ia datangi SMP Negeri 1 Pengadegan dan SMP Negeri 2 Pengadegan menolak permintaan pindah sekolah anaknya. 

Penolakan itu didasarkan pada alasan klasik: kuota sudah penuh dan data Dapodik siswa tidak bisa dimodifikasi.

"Dua sekolah sudah saya datangi, SMP N 1 Pengadegan dan SMP 2 Pengadegan, dan dua sekolah itu menolak anak saya," tulisnya dalam laporan yang dikutip dari Tribun Banyumas, Rabu (18/6/2025).

Apa Fungsi Jalur Mutasi Jika Tak Bisa Dipakai?

Dalam sistem PPDB, jalur mutasi kerja orang tua sejatinya dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan keluarga ASN atau pekerja yang mengalami perpindahan tugas.