Tiinjau Sekolah di Perhuluan Kalbar, Kadisdikbud Temukan Banyak Sekolah Butuh Fasilitas Praktik
Dengan keterbatasan, guru-guru di sana tetap semangat, tetap kreatif. Ini semangat luar biasa yang harus kita dukung bersama
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita, membagikan kisah perjalanannya meninjau langsung kondisi sekolah-sekolah di wilayah perhuluan Kalbar.
Selain meninjau infrastruktur pendidikan, kunjungan ini juga menjadi bagian dari rangkaian Ekspedisi Budaya 2025.
Dalam ekspedisi yang dimulai dari Kabupaten Sekadau hingga ke Sintang itu, Rita mengunjungi sembilan sekolah yang tersebar di beberapa kecamatan terpencil.
“Di Sekadau kami ke Kecamatan Belitang Hilir ada dua sekolah, lalu satu sekolah di Kecamatan Belitang, dan dua sekolah di Belitang Hulu. Sementara di Sintang kami ke Kecamatan Serawai dan Ambalau, masing-masing ada dua sekolah negeri,” ujar Rita Minggu 15 Juni 2025.
Rita mengungkapkan bahwa mayoritas sekolah yang dikunjungi masih membutuhkan penambahan ruang kelas baru, ruang praktik, laboratorium, serta alat praktik, terutama untuk sekolah menengah kejuruan (SMK).
“SMK tanpa alat praktik tidak bisa maksimal. Kompetensi siswa jadi tidak terpenuhi. Ini menjadi perhatian serius kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar,” tegasnya.
• Dinas Pendidikan Kalbar Bakal Sanksi Tegas Jika Ada Oknum Satuan Pendidikan dan Siswa yang Curang
Di Kecamatan Ambalau, yang merupakan wilayah perhuluan dan sulit dijangkau, Rita menyampaikan bahwa salah satu SMK baru berdiri di sana. Meski fasilitas masih terbatas, semangat siswa untuk belajar sangat luar biasa.
“Anak-anak sangat antusias masuk SMK. Meskipun sarana terbatas, pihak sekolah berusaha maksimal. Mereka bahkan bekerja sama dengan desa atau perusahaan setempat untuk meminjam alat praktik. Semangatnya luar biasa,” ucapnya.
Selain itu, ia juga menyoroti inovasi sekolah dalam memanfaatkan potensi lokal. Beberapa sekolah kejuruan pertanian telah mengolah lahan kosong di sekitar sekolah menjadi kebun edukatif.
“Lahan yang dulunya kosong, sekarang sudah ditanami. Ini sangat bagus, karena selain jadi media pembelajaran, juga mendukung ketahanan pangan dan kerja sama dengan masyarakat sekitar,” katanya.
Rita berharap agar ke depan, alokasi anggaran untuk pendidikan di daerah pedalaman dan perbatasan bisa ditingkatkan tanpa hambatan efisiensi anggaran.
“Daerah pedalaman dan perbatasan tetap menjadi prioritas. Mudah-mudahan tahun depan bisa dianggarkan untuk ruang kelas baru, ruang praktik, dan alat-alat penunjang pembelajaran,” harapnya.
Ia juga mengapresiasi perjuangan guru-guru di pelosok yang tetap semangat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi anak-anak, meski dengan segala keterbatasan.
“Dengan keterbatasan, guru-guru di sana tetap semangat, tetap kreatif. Ini semangat luar biasa yang harus kita dukung bersama,” tutup Rita.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.