Vegetasi Kering dan Angin Kencang Hambat Pemadaman Karhutla di Kubu Raya

Daniel mengimbau masyarakat untuk turut waspada dan mendukung upaya penanggulangan karhutla bersama BPBD dan aparat terkait. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Chris Hamonangan Pery Pardede
KARHUTLA DI KALBAR - Proses pemadaman karhutla di wilayah Kabupaten Kubu Raya oleh tim gabungan. Ketua Satgas Informasi BPBD Kalimantan Barat, Daniel, menjelaskan bahwa kebakaran cenderung terjadi di lokasi yang sama karena karakteristik lahan gambut yang sulit dipadamkan. Senin, 9 Juni 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Desa Arang Limbung, tepatnya di sekitar Jalan Madusari dan Gang Madani, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, pada Senin, 9 Juni 2025.

Tim gabungan dari BPBD Kalbar, BPBD Kubu Raya, TNI, dan Polri telah dikerahkan untuk melakukan pemantauan dan pemadaman di sejumlah wilayah terdampak, termasuk Desa Arang Limbung dan sekitarnya.

Ketua Satgas Informasi BPBD Provinsi Kalbar, Daniel, mengatakan kebakaran yang terjadi cukup luas dan saat ini tim gabungan terus melakukan upaya pemadaman di lokasi.

“Saat ini kita sedang mencari sumber air untuk pemadaman, pemblokiran, dan pembasahan,” ujar Daniel saat berada di lokasi karhutla.

Daniel menyebut sejumlah kendala dihadapi di lapangan, seperti sulitnya akses air, asap tebal dan kondisi angin kencang yang mempercepat penyebaran api serta vegetasi yang sudah kering juga memperparah situasi di lokasi.

Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Hingga saat ini, upaya pemadaman terus dilakukan untuk mengendalikan api agar tidak meluas ke area lain.

Baca juga: 11 Kali Kubu Raya Raih WTP, Bupati Sujiwo sebut Sinergisitas Eksekutif - Legislatif

Daniel mengimbau masyarakat untuk turut waspada dan mendukung upaya penanggulangan karhutla bersama BPBD dan aparat terkait. 

“Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama membantu BPBD Provinsi Kalbar, BPBD Kubu Raya, serta TNI dan Polri dalam upaya pemadaman, pemblokiran, dan pembasahan lahan. Mengingat vegetasi sangat mudah terbakar, api bisa terus berkembang jika tidak segera dikendalikan,” ucap Daniel

Ia menyebut kondisi api masih berpotensi berkembang dalam dua hingga tiga hari ke depan jika tidak segera dikendalikan. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved