Tukang Cukur Jalanan Raup Jutaan Rupiah Saat Haji, Tradisi Tahallul Jadi Peluang Emas

"Kami bekerja keras, tapi hasilnya sepadan. Dalam sehari bisa mencukur ratusan kepala," ungkap salah satu tukang cukur yang enggan disebutkan namanya.

Bagaimana dengan Tukang Cukur Jalanan?

Siapa Saja yang Mencukur di Pinggir Jalan?

Fenomena cukur rambut tidak hanya terjadi di barbershop resmi. 

Di sepanjang jalan Mina dan Mekkah, banyak jemaah yang mencukur sendiri atau dibantu sesama jemaah. 

Beberapa bahkan membawa mesin cukur portabel dari rumah.

Pemandangan unik seperti pria mencukur bagian belakang kepalanya sendiri atau jemaah asal Afrika bergantian menggunakan alat cukur sudah menjadi hal biasa.

“Melontar jumrah butuh tenaga besar dan kami memakai pakaian ihram seharian. Kami ingin segera pakai baju biasa dan merasa lebih nyaman, jadi langsung cari tempat cukur,” kata Hani Abdel Samih, jemaah asal Mesir.

Apakah Cukur Jalanan Juga Menguntungkan?

Meskipun tidak dikenai biaya tetap, beberapa tukang cukur jalanan memasang tarif sukarela. 

Namun, dengan banyaknya permintaan, penghasilan mereka juga tak bisa diremehkan. 

Dalam beberapa kasus, mereka bisa menghasilkan jutaan rupiah per hari, terutama jika membawa perlengkapan lengkap dan mampu bekerja cepat.

Apa Tantangan dan Makna Spiritual di Balik Tradisi Ini?

Mengapa Momen Ini Begitu Spesial?

Mencukur rambut bukan sekadar rutinitas akhir dari ibadah, tapi juga bentuk ketaatan dan simbol keberhasilan dalam menunaikan salah satu rukun Islam.