Dari Kresek Jadi Minyak, dari Botol Jadi Batako: Pontianak Siapkan Revolusi Sampah
Terkait pengelolaan sampah, ia menyebutkan bahwa pihaknya telah menangani 99,83% sampah yang dihasilkan masyarakat.
Penulis: Ayu Nadila | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANK.CO.ID, PONTIANAK – Volume sampah di Kota Pontianak selama perayaan Idul Adha tercatat lebih kecil dibandingkan saat Idul Fitri.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Sy. Is Mulyono, yang menyebut bahwa peningkatan volume sampah saat Idul Adha masih dalam batas wajar, Minggu 8 Juni 2025.
"Untuk yang Idul Adha, kita masih lebih kecil dibanding dengan Idul Fitri. Tercatat, untuk kondisi normal itu 411 ton, dan ini tidak sampai 10 persen dari angkutan yang kami lakukan," ujarnya kepada tribunpontianak.co.id. di Kedai Rumangsa Kopi.
Ia menjelaskan bahwa meskipun ada peningkatan jumlah titik pengangkutan sampah, namun tidak signifikan.
"Kalau biasanya satu titik itu 4 iritasi, ini jadi 5 iritasi. Jadi ada penambahan, tapi tidak sebesar saat Idul Fitri," tambahnya.
Selain hari besar keagamaan, lonjakan volume sampah juga terjadi saat musim buah.
"Musim buah ini cukup besar penambahannya," kata Sy. Is Mulyono.
Baca juga: Pemda Boleh Rapat di Hotel, Wakil Ketua DPRD Pontianak: Harus Ada Pertimbangan
Terkait pengelolaan sampah, ia menyebutkan bahwa pihaknya telah menangani 99,83% sampah yang dihasilkan masyarakat.
Namun, masih ada sekitar 17% yang menjadi sampah liar.
"Sampah liar ini dibuang masyarakat di tanah-tanah kosong atau saluran. Ini PR kita bersama, harus kita kurangi, bahkan hilangkan," tegasnya.
Ia mengajak masyarakat untuk lebih disiplin membuang sampah pada tempat dan jadwal yang ditentukan.
"Kalau bisa sampah dikelola di tingkat rumah tangga, alhamdulillah. Tapi kalau tidak, minimal buanglah sampah pada tempat dan waktunya," pintanya.
Lebih lanjut, Pemkot Pontianak telah merencanakan pembangunan pabrik pengolahan sampah yang akan mengelola sampah organik dan anorganik bernilai ekonomis.
Pabrik ini direncanakan beroperasi mulai tahun anggaran 2026 dan ditargetkan selesai pada 2029 dengan anggaran Rp207 miliar.
"Kita akan ubah sampah plastik seperti kresek menjadi minyak bakar, dan botol plastik akan dilebur jadi batako, keramik, dan sebagainya. Untuk sampah organik, kita manfaatkan jadi kompos, listrik, dan bahkan ulat maggot," terang Sy. Is Mulyono.
Ia menambahkan prototipe pabrik skala kecil saat ini telah diuji coba di TPS Purnama.
"Skala kecilnya sudah kami jalankan selama tiga tahun terakhir. Target kapasitasnya nanti mencapai 300 ton per hari," pungkasnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
DATA Kemiskinan Pontianak Tak Akurat 4.000 Penerima PKH Tak Layak, Bebby: Banyak yang Mengaku Miskin |
![]() |
---|
Stok Beras Premium Banyak Kosong dan Kenaikan Harga Bawang, Pengamat : Perlu Intervensi Pemerintah |
![]() |
---|
Gapasdap Kubu Raya Bagikan 350 Bendera Merah Putih untuk Pelaku Transportasi Air |
![]() |
---|
Kejuaraan Biliar di Mr Pool Sanggau Berakhir, Berikut Daftar Juaranya |
![]() |
---|
BPSPL Pontianak Catat 4.175 Hektare Pesisir Kalbar Terdampak Abrasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.