Berita Viral
Bocah SD Tewas Diduga Akibat Bully Kakak Kelas, Tubuh Lebam hingga Muntah Darah
Bocah berinisial C itu sempat tak masuk sekolah karena kondisi fisik yang memburuk, tubuhnya lebam dan muntah darah.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seorang siswa kelas 2 SD di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, meninggal dunia usai diduga mengalami perundungan dari kakak kelasnya.
Bocah berinisial C itu sempat tak masuk sekolah karena kondisi fisik yang memburuk, tubuhnya lebam dan muntah darah.
Sang ayah, Gimson Butar-butar, menyebut kejadian bermula pada 19 Mei 2025, namun ia baru mengetahui keesokan harinya.
Mediasi sempat digelar pihak sekolah, dan beberapa siswa kelas 5 mengakui telah melakukan kekerasan terhadap C.
Usai mediasi, kondisi korban terus memburuk hingga akhirnya meninggal pada 26 Mei 2025 dini hari setelah dirawat di RSUD Indrasari Rengat.
Kini pihak keluarga melaporkan insiden ini ke kepolisian dan otopsi tengah dilakukan tim forensik Polda Riau.
Kasus ini menyoroti kembali lemahnya deteksi dan penanganan perundungan di lingkungan sekolah dasar.
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Apa Kronologi Dugaan Perundungan yang Dialami Korban?
Kapan dan Bagaimana Dugaan Bullying Terjadi?
Menurut keterangan ayah korban, Gimson Butar-butar, dugaan perundungan terhadap anaknya terjadi pada Senin, 19 Mei 2025.
Namun, ia baru mengetahui peristiwa tersebut keesokan harinya, pada Selasa, 20 Mei 2025, saat melihat kondisi fisik sang anak yang dipenuhi luka lebam.
“Kejadian itu hari Senin, tapi saya baru tahunya hari Selasa,” ujar Gimson.
Gimson menyebutkan bahwa anaknya mengeluh sakit dan tidak masuk sekolah beberapa hari setelah kejadian.
Yang paling mengkhawatirkan, C bahkan sempat muntah darah.
Apa Respons Awal Orang Tua dan Sekolah?
Melihat kondisi sang anak yang semakin memburuk, Gimson mendatangi pihak sekolah untuk menyampaikan keluhan dan meminta klarifikasi.
Pihak sekolah kemudian menggelar mediasi pada Rabu malam, 21 Mei 2025, yang turut dihadiri oleh empat siswa kelas 5 yang diduga menjadi pelaku.
“Mereka mengaku bahwa mereka yang memukul anak saya,” tutur Gimson dalam keterangannya.
Namun, usai mediasi, kondisi C tidak kunjung membaik.
Ia terus mengeluh kesakitan hingga akhirnya dibawa ke klinik pada Minggu, 25 Mei 2025.
Sayangnya, upaya perawatan medis tidak mampu menyelamatkannya.
C meninggal dunia pada Senin dini hari, 26 Mei 2025, di RSUD Indrasari Rengat.
Apa Tanggapan Pihak Sekolah Terkait Kasus Ini?
Kapan Sekolah Mengaku Mengetahui Kejadian?
Kepala sekolah berinisial S menyampaikan bahwa dirinya baru menerima laporan dari orang tua korban pada Jumat, 23 Mei 2025.
Ia langsung memanggil tiga siswa yang disebut terlibat dalam aksi kekerasan terhadap C.
“Saya sudah panggil tiga siswa yang kemarin disebut melakukan perundungan. Mereka akui kejadiannya udah lama sebelum tanggal 5 Mei 2025,” terang S.
Bagaimana Detail Pengakuan Para Siswa Terduga Pelaku?
S menyebutkan bahwa pengakuan ketiga siswa menunjukkan bahwa tindakan perundungan tidak terjadi secara bersamaan.
Ada yang memukul tangan, ada yang memukul punggung. Tidak ada yang mengakui memukul bagian perut.
“Mereka bilang bukan satu hari sekaligus, tapi beda-beda harinya,” kata S lagi.
Pihak sekolah juga menyatakan bahwa korban tidak pernah melapor ke wali kelas atau guru tentang kekerasan yang dialaminya.
Namun belakangan korban tercatat sering absen dari sekolah.
Bagaimana Proses Hukum dan Otopsi Korban Berlangsung?
Apakah Keluarga Melaporkan ke Polisi?
Ya. Pihak keluarga menyatakan telah resmi melaporkan dugaan perundungan tersebut ke pihak Kepolisian Resor Indragiri Hulu.
Laporan itu bertujuan untuk mengungkap secara terang benderang penyebab kematian anak mereka dan siapa yang harus bertanggung jawab.
Apakah Korban Sudah Diotopsi?
Pada Senin sore, 26 Mei 2025, tim forensik Polda Riau melakukan proses otopsi terhadap jenazah korban di RSUD Indrasari Rengat.
Proses ini dilakukan guna memastikan penyebab pasti kematian dan mendalami apakah ada unsur kekerasan yang menjadi penyebab fatal.
Pantauan wartawan, keluarga korban menunggu di luar ruang forensik saat proses otopsi berlangsung.
Apa Dampak Kasus Ini bagi Dunia Pendidikan?
Tragedi ini menjadi alarm serius bagi lingkungan sekolah, khususnya dalam pengawasan perilaku antarsiswa.
Kasus ini memperlihatkan bahwa perundungan, bahkan di tingkat sekolah dasar, bisa berujung fatal jika tidak segera ditangani.
Perlukah Sistem Pencegahan Bullying Diperkuat?
Ya. Kasus ini menggarisbawahi pentingnya sistem deteksi dini dan penanganan kasus kekerasan di sekolah.
Pelaporan siswa, keterlibatan orang tua, dan respons cepat dari pihak sekolah merupakan elemen penting yang harus diperkuat.
Kematian C di usia yang begitu muda seharusnya menjadi titik balik untuk seluruh pemangku kepentingan pendidikan agar menciptakan lingkungan sekolah yang aman, suportif, dan bebas dari segala bentuk kekerasan.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bocah SD Inhu Jadi Korban Bully hingga Meninggal, Sang Ayah Lapor Polisi: Anak Saya Muntah Darah
• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!
Bocah SD tewas karena bully
Siswa SD meninggal dunia akibat perundungan
Korban perundungan kakak kelas
Bocah muntah darah usai dibully
Bullying anak sekolah dasar
Perundungan di SD Indragiri Hulu
Kasus siswa SD tewas karena kekerasan
Siswa kelas 2 SD tewas dibully
Anak SD lebam dan muntah darah
Tewas setelah dipukul kakak kelas
Anak SD jadi korban kekerasan teman sekolah
Kasus bullying di sekolah
KUMPULAN Kode Redeem Blox Fruits Terbaru Agustus 2025 Masih Aktif Lengkap Cara Klaim di Roblox |
![]() |
---|
REKOM Harga Emas Besok 29 Agustus 2025 Lengkap Semua Produk Antam, UBS dan Galeri 24 di Pegadaian |
![]() |
---|
Tragedi Pernikahan Pengantin Pria Tewas karena Tembakan Perayaan di Turkiye |
![]() |
---|
Penembakan Gereja Katolik Minneapolis 2025, 2 Anak Tewas dan 17 Luka-luka |
![]() |
---|
Menantu Usir Mertua karena Dendam Lama, Kisah Sherly 18 Tahun Berliku 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.