Kritik Potongan Dana PIP, Siswa SMP di Bekasi Dianiaya Anak Kepala Sekolah

Ujang Tholib, kepala sekolah sekaligus ayah dari S, memberikan klarifikasi soal dugaan potongan dana PIP. 

Menurutnya, dana sebesar Rp150.000 itu bukan potongan tanpa alasan, melainkan bentuk biaya operasional pengurusan pencairan bantuan.

"Pada dasarnya sebuah administrasi yang sudah diklarifikasi dan semuanya clear, itu biaya administrasi pengurusan pencairan," kata Ujang.

Ia menyebut dana itu sebagai uang jalan karena proses pengajuan dana dilakukan oleh pihak sekolah, mulai dari dinas hingga kementerian. 

Namun, ia menegaskan bahwa dana tersebut tidak diberikan kepada oknum tertentu.

"Setelah uangnya masuk ke rekening siswa, kami katakan memang sekolah yang mengusahakan, ibaratnya uang jalan ke dinas, bukan ngasih uang ke orang dinas ya," ujarnya.

Apa Sikap Sekolah terhadap Tindakan Kekerasan?

Apakah Ada Upaya Damai dari Pihak Sekolah?

Ujang Tholib mengakui tindakan kekerasan yang dilakukan anaknya terhadap DMH. 

Ia menyatakan telah mencoba menghubungi keluarga korban untuk meminta maaf secara langsung.

"Saya mohon maaf. Saya kasih tahu. Saya bilang mohon maaf DMH dipukul oleh anak saya," kata Ujang, Jumat (23/5/2025).

Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak mendukung tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

"Tetapi proses hukum akan tetap saya taati. Sebagai pendisiplinan paling tidak pelajaran buat anak saya sendiri bahwa apa yang dia lakukan salah," tambahnya.

Meski demikian, Ujang berharap kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan agar hubungan baik tetap terjaga antara kedua belah pihak.

"Selaku orangtua akan mengikuti proses sesuai aturan. Tetapi tentunya saya akan tetap mengedepankan kekeluargaan, mediasi supaya ada hubungan baik antara saya dengan korban dan keluarganya," ucap dia.