Berita Viral

Kritik Potongan Dana PIP, Siswa SMP di Bekasi Dianiaya Anak Kepala Sekolah

Kritik itu ia sampaikan melalui unggahan Instagram Stories bergambar ilustrasi kepala tikus sebagai simbol kekecewaan terhadap pihak sekolah. 

YouTube Tribunnews
KEPSEK ANIAYA SISWA - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribunnews, Senin 26 Mei 2025, memperlihatkan seorang siswa SMP di Bekasi berinisial DMH (16) mengalami kekerasan fisik setelah mengkritik dugaan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp150 ribu. Kritik itu ia sampaikan melalui unggahan Instagram Stories bergambar ilustrasi kepala tikus sebagai simbol kekecewaan terhadap pihak sekolah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Seorang siswa SMP di Bekasi berinisial DMH (16) mengalami kekerasan fisik setelah mengkritik dugaan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp150 ribu. 

Kritik itu ia sampaikan melalui unggahan Instagram Stories bergambar ilustrasi kepala tikus sebagai simbol kekecewaan terhadap pihak sekolah. 

Unggahan tersebut memicu kemarahan S (15), anak kepala sekolah, yang merasa ayahnya dihina. 

S kemudian mendatangi sekolah dan melakukan pemukulan terhadap DMH di dalam kelas. 

Sebelumnya, DMH sempat menyampaikan kritik secara langsung dan mengikuti mediasi, namun mengaku tidak mendapat penjelasan yang memuaskan. 

Kepala sekolah berdalih bahwa dana yang disebut dipotong merupakan "uang jalan" sebagai biaya pengurusan pencairan bantuan. 

Kasus ini kini telah dilaporkan ke polisi, sementara pihak sekolah berharap penyelesaian secara kekeluargaan.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Apa Pemicu Kritik Siswa terhadap Dana PIP?

Mengapa Dana PIP Dipertanyakan Siswa?

Menurut pengakuan DMH, kritik bermula dari perbedaan jumlah pencairan dana PIP. 

Ia menjelaskan bahwa bantuan PIP semestinya cair dalam dua tahap masing-masing sebesar Rp750.000. 

Namun, pada pencairan kedua, dana yang diterima berkurang Rp150.000.

"Pertama langsung masuk ke SPP tanpa menerima langsung, terus yang kedua diberikan tetapi dipotong Rp150.000," kata DMH.

DMH mengaku telah menyampaikan keluhannya kepada pihak sekolah. Ia bersama wali murid bahkan sempat mengikuti mediasi. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved