Berita Viral

Dua Warga Sumba Barat Daya Diamankan Usai Viral Memalak Youtuber Jakarta di Lokasi Wisata

Aksi pemalakan itu terekam dalam video yang diunggah ke akun media sosial @jajago.keliling.indonesia dan kemudian viral. 

Instagram/jajago.kelling.indonesia
DIPALAK WARGA SEKITAR - YouTuber asal Jakarta, John dan Riana, mendapat pengalaman yang tak mengenakan dipalak oleh warga sekitar saat berwisata di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, Senin 12 Mei 2025. Aksi pemalakan itu terekam dalam video yang diunggah ke akun media sosial @jajago.keliling.indonesia dan kemudian viral. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Dua warga Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur, diamankan pihak kepolisian setelah diduga melakukan pemalakan terhadap pasangan Youtuber asal Jakarta, John dan Riana. 

Insiden tersebut terjadi saat keduanya mengunjungi destinasi wisata populer di wilayah Kecamatan Kodi. 

Aksi pemalakan itu terekam dalam video yang diunggah ke akun media sosial @jajago.keliling.indonesia dan kemudian viral. 

Dalam video tersebut, tampak warga lokal meminta sejumlah uang secara paksa di Desa Adat Ratenggaro dan Pantai Mandorak. 

Wakapolres Sumba Barat Daya, Kompol Jeffris L.D. Fanggidae, membenarkan penangkapan terhadap dua pelaku berinisial PPR (53) dan JDM (22). 

Menurutnya, kedua pelaku telah mengakui perbuatannya serta menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. 

Pihak kepolisian menegaskan bahwa proses hukum tetap berjalan sebagai bentuk perlindungan bagi wisatawan dan citra pariwisata lokal.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Apa yang Sebenarnya Terjadi di Lokasi Wisata Sumba Barat Daya?

Bagaimana Kronologi Pemalakan terhadap Youtuber John dan Riana?

John dan Riana, kreator konten perjalanan yang dikenal lewat akun media sosial mereka, @jajago.keliling.indonesia, sedang melakukan eksplorasi budaya dan alam di wilayah Kecamatan Kodi, Sumba Barat Daya, pada Senin (12/5/2025). 

Dalam kunjungan mereka ke dua destinasi wisata, yakni Desa Adat Ratenggaro dan Pantai Mandorak, pasangan ini mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari dua warga setempat.

Menurut keterangan dari Wakapolres Sumba Barat Daya, Kompol Jeffris L.D. Fanggidae, kedua pelaku yang diamankan berinisial PPR (53) dan JDM (22). 

Dalam video yang direkam dan kemudian diunggah oleh korban ke media sosial pada Sabtu (17/5/2025), tampak upaya pemalakan yang dilakukan oleh kedua pria tersebut terhadap Youtuber asal ibu kota itu.

“Lokasi kejadian berada di dua tempat berbeda, yakni di Kampung Ratenggaro, Desa Maliti Bondo Ate dan Jalan Wisata Kampung Handang Kalula, Desa Kapaka Mandeta,” jelas Jeffris dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/5/2025).

Mengapa Video Ini Menjadi Viral di Media Sosial?

Video yang memperlihatkan aksi pemalakan itu dengan cepat menyebar di platform Instagram dan TikTok. 

Netizen dari berbagai daerah mengomentari video tersebut, sebagian besar mengungkapkan rasa kecewa dan prihatin terhadap perlakuan buruk terhadap wisatawan.

Kritik datang dari pengguna internet yang merasa bahwa tindakan semacam ini bisa mencoreng citra wisata Sumba yang selama ini dikenal akan keindahan alam dan kekayaan budayanya.

Siapa Pelaku Pemalakan dan Apa Motifnya?

Apa Pengakuan dan Permintaan Maaf Pelaku?

Kompol Jeffris mengungkapkan bahwa setelah diamankan, kedua pelaku secara terbuka mengakui perbuatan mereka. 

Mereka juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada korban dan kepada masyarakat luas atas tindakan yang mencoreng nama baik daerah.

“Keduanya menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasi atas kejadian yang merugikan pemilik akun TikTok Jajago Keliling Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jeffris mengatakan bahwa pelaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan mendukung terciptanya iklim wisata yang aman dan ramah bagi para pengunjung.

Bagaimana Respons Kepolisian dan Masyarakat Lokal?

Apa Tindakan Hukum yang Diberlakukan?

Meski kedua pelaku telah menyampaikan permintaan maaf, pihak kepolisian tetap memproses kasus ini sebagai bentuk penegakan hukum dan pembelajaran bagi masyarakat lainnya.

“Proses hukum tetap berjalan sesuai aturan yang berlaku, sebagai bentuk tanggung jawab dan efek jera,” tegas Jeffris.

Tindakan cepat dari pihak kepolisian ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk pelaku industri pariwisata lokal yang khawatir dampak negatif dari kejadian ini bisa mempengaruhi minat wisatawan berkunjung ke wilayah tersebut.

Apa Dampak Kejadian Ini Terhadap Pariwisata Lokal?

Sumba Barat Daya selama ini menjadi salah satu destinasi unggulan di NTT yang terkenal dengan kekayaan budaya dan panorama alamnya. 

Kejadian pemalakan ini dikhawatirkan bisa memberikan kesan negatif bagi calon wisatawan, terutama yang datang dari luar daerah.

Namun demikian, masyarakat lokal melalui sejumlah tokoh adat dan pelaku usaha wisata menyatakan komitmen mereka untuk memperbaiki citra daerah dan memastikan kenyamanan bagi setiap wisatawan yang datang.

Bagaimana John dan Riana Menyikapi Insiden Ini?

John dan Riana, dalam unggahan terbarunya, menyatakan bahwa mereka menerima permintaan maaf dari pelaku dan mengapresiasi langkah cepat yang diambil aparat kepolisian.

“Kami tidak menyangka akan mendapat pengalaman seperti ini, tetapi kami juga melihat niat baik dari masyarakat dan aparat untuk menyelesaikan masalah dengan cara damai,” ujar John dalam salah satu video klarifikasi mereka.

Pasangan ini berharap kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menjaga keramahan dan etika dalam berinteraksi dengan wisatawan, demi memajukan pariwisata lokal secara berkelanjutan.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kesal Bensin Tak Dibayar Pembeli, Pemilik Toko Geram Hingga Kejar Korban Sambil Bawa Sajam

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved