Mata Lokal Fest 2025

Dampak Buruk Judi Online, Gubernur Jakarta Berikan Solusi Memberantas Judol Secara Efektif

Perangkat pendukung paling utamanya adalah dari lahirnya beragam varian smartphone yang dapat mengcover pelaksanaan judi online.

Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Instagram @pramonoanungw
GUBERNUR DIK - Foto Pramono Anung mengenakan setelan putih kepala daerah. Pram memberikan solusi terkait pemberantasan Judol di DKI Jakarta. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Perkembangan judi online sudah memasuki status darurat seiring dengan berkembanganya teknologi komunikasi dan internet.

Perangkat pendukung paling utamanya adalah dari lahirnya beragam varian smartphone yang dapat mengcover pelaksanaan judi online.

Dampak buruk yang diakibatkan judi online ini cukup fatal, sudah banyak rumah tangga yang hancur, suami istri berpisah, anak sama orang tua bertikai dan silaturahmi putus, bahkan bisa membuat orang nekat melakukan tindak kriminal.

Untuk itu, pemerintah harus hadir bersama stakholder untuk memberantas judi online.

Jakarta pusat menjadi satu diantara wilayah dengan jumlah pelaku judi online tertinggi di Indonesia.

Baca juga: Menteri UMKM Maman Ungkap Tantangan Sulitnya Hapus Utang 1 Juta UMKM, Baru Tembus Rp 486 Miliar

Gubernur Jakarta Pramono Anung menjelaskan sulitnya memberantas judi online di Jakarta.

Meski banyak pihak yang sudah melakukan kampanye untuk menyarankan agar masyarakat tak ikut memainkannya.

Judi online yang berwujud permainan game baik itu ringan ataupun berat.

Untuk itu, Pramono Anung sendiri menilai untuk memberantas judi online harus dilakukan dari hulunya, yakni dengan menutup semua permainannya.

"Bukan persoalan kemudian di ujungnya, karena mau campaign (kampanye) apa aja, menurut saya enggak banyak manfaatnya kecuali yang memang judinya ditutup," ujar Pramono seusai menghadiri acara Mata Lokal Fest 2025 yang diadakan Tribun Network, di Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis (8/5/2025) malam.

Dia menyebut cara ini sudah dilakukan di beberapa negara.

Hasilnya, masyarakat tak lagi memainkan judi online karena permainannya sudah tak bisa diakses.

"Sehingga saya termasuk kalau memang betul-betul mau diberantas ya itunya ditutup total di Indonesia," kata Pramono dikutip dari Tribunnews.com.

Pram juga merespons laporan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyebut Jakarta sebagai salah satu kota dengan jumlah transaksi judi online tertinggi di Indonesia. 

"Ya karena penduduknya padat dan penduduknya banyak dan juga orang sudah menggunakan teknologi HP-nya kan di situ," ujar Pram.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved