10 Negara Menolak Palestina Merdeka di PBB 2025, Apa Dampaknya?

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali menjadi sorotan dunia setelah pada 12 September 2025 mengesahkan Deklarasi New York tentang solusi dua negara dalam konflik Israel–Palestina. 

Resolusi penting ini didukung oleh 142 negara anggota, sebuah angka mayoritas yang memperlihatkan harapan global untuk perdamaian. 

Namun, tidak semua negara sepakat. 

Ada 10 negara menolak Palestina merdeka di forum tersebut, sementara 12 negara lainnya memilih abstain.

Penolakan dari sebagian kecil negara itu menimbulkan pertanyaan, mengapa dukungan terhadap kemerdekaan Palestina masih mendapat hambatan? 

Apa alasan di balik keputusan tersebut? 

Dan apa dampaknya bagi proses perdamaian yang sudah berlarut-larut lebih dari tujuh dekade?

Artikel ini akan menguraikan secara mendalam daftar negara yang menolak pengakuan Palestina di PBB, alasan politik di balik keputusan tersebut, serta memberikan konteks edukatif agar pembaca memahami isu ini lebih dari sekadar angka pemungutan suara.

• Netanyahu Tegaskan Palestina Tak Akan Pernah Berdiri, Klaim Milik Israel

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Dukungan Mayoritas Dunia, Tapi Ada 10 Negara Menolak Palestina Merdeka

Dalam catatan resmi PBB, Deklarasi New York disahkan dengan suara 142 mendukung, 10 menolak, dan 12 abstain. 

Resolusi ini bukanlah dokumen mengikat, namun memiliki nilai moral dan politik yang besar.

Deklarasi tersebut menekankan solusi dua negara, menyerukan agar Otoritas Palestina diberi mandat penuh untuk mengelola wilayahnya, serta mendesak pembentukan komite transisi setelah gencatan senjata di Gaza. 

Isinya juga mengecam serangan Israel terhadap warga sipil dan infrastruktur di Gaza yang menimbulkan krisis kemanusiaan.

Namun, 10 negara memilih menolak. Mereka adalah:

1. Israel
2. Amerika Serikat
3. Argentina
4. Hungaria
5. Papua Nugini
6. Mikronesia
7. Paraguay
8. Palau
9. Tonga
10. Nauru