Kolaborasi Multipihak dalam Melindungi Orangutan dan Habitatnya di Kalimantan Barat

Data yang telah diperoleh akan menjadi dasar penyusunan rencana aksi konservasi jangka panjang yang lebih akurat dan terarah.

Editor: Jamadin
BKSDA KALBAR
BKSDA KALBAR  - Foto bersama di sela diskusi Penggiat Konservasi Orangutan Regional Kalimantan Barat yang digelar di Hotel Mercure, Pontianak, Sabtu 19 April 2025. Kegiatan ini didukung parapihak mitra BKSDA Kalbar, salah satunya PT Graha Agro Nusantara (PT GAN). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat mendorong kolaborasi multipihak dalam upaya pelestarian orangutan dan habitatnya melalui Orangutan regional Meeting.

Diskusi Penggiat Konservasi Orangutan Regional Kalimantan Barat yang digelar di Hotel Mercure, Pontianak, Sabtu 19 April 2025

Kegiatan ini didukung parapihak mitra BKSDA Kalbar, salah satunya PT Graha Agro Nusantara (PT GAN).

Kalimantan Barat merupakan habitat penting bagi dua subspesies orangutan, Pongo pygmaeus pygmaeus dan Pongo pygmaeus wurmbii, yang tersebar di 13 metapopulasi berdasarkan hasil Population and Habitat Viability Assessment (PHVA) pada tahun 2016. 

Diskusi ini dibuka secara resmi oleh Direktur Konservasi Spesies dan Genetik, Nunu Anugrah, yang hadir mewakili Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dalam sambutannya, Nunu menekankan pentingnya integrasi data terbaru dan kolaborasi lintas sektor dalam penyusunan strategi konservasi yang tepat sasaran dan berkelanjutan. Perlu dibentuk Forum komunikasi penggiat konservasi di tingkat Tapak.

Kepala BKSDA Kalimantan Barat, RM Wiwied Widodo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari proses verifikasi dan validasi data populasi serta kondisi habitat orangutan.

Data yang telah diperoleh akan menjadi dasar penyusunan rencana aksi konservasi jangka panjang yang lebih akurat dan terarah.

Verifikasi Data Orangutan, BKSDA Kalbar Gelar Forum Pertemuan Bersama Penggiat Konservasi

“Data terakhir yang kami miliki berasal dari tahun 2016. Melalui forum ini, kita ingin mendapatkan gambaran yang lebih mutakhir mengenai jumlah populasi serta kondisi habitat orangutan, sehingga kebijakan yang ditetapkan ke depan benar-benar berbasis data,” ujarnya.

Sebagai langkah strategis, BKSDA Kalbar juga menggandeng berbagai pihak mulai dari lembaga pemerintah, LSM, akademisi, hingga komunitas lokal dalam upaya mewujudkan pendekatan kolaboratif yang menyeluruh.

Di antaranya : (Forina, Fokab, WWF, GAN,  YPI, Riak Bumi, Antam, Yiari, Yayasan Palung, CIFOR, Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang, UK International Development, ASRI, PRCF, FFI, Sangga Bumi Lestari, Darwin Initiative, dan perusahaan swasta yang memiliki kepedulian terhadap konservasi seperti PT. GAN.

“Melalui penguatan kolaborasi lintas sektor, kami berharap bisa membangun komitmen bersama untuk masa depan orangutan yang lebih baik,” tambah Wiwied.

Anwarsyah Harahap Sustainability Division, mewakili  PT Graha Agro Nusantara (PT GAN) dalam keterangannya menyampaikan apresiasinya kepada BKSDA Kalbar yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, harapannya agar pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam konservasi Orangutan, sebagai bentuk komitmen kami dalam pelestarian Orangutan PT GAN Sejak 2018 terus bersinergi dengan BKSDA Kalbar hingga saat ini.

Dia mengatakan pada kegiatan tersebut, PT GAN  menjalankan program konservasi dengan pendekatan landscape, yakni Perlindungan dan pengelolaan area konservasi perusahaan dan areal sekitarnya, yakni Hutan Sungai Ambawang yang diberi nama program Delta Kapuas Landscape. Beberapa program utamanya, yakni Perlindungan Orangutan danhabitat,Pencegahan perambahan hutan, illegal logging,perburuan serta kebakaran hutan dan lahan.

Ia menambahkan bahwa PT GAN terus berkolaborasi dengan Multi Pihak untuk meningkatkan Perlindungan dan Pengamanan kawasan serta pentingnya konektivitas ekosistem antar areal konservasi PT GAN dengan lanskap Hutan Lindung Sungai Ambawang yang merupakan kawasan hidrologis gambut sebagai habitat penting bagi Orangutan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved