Breaking News

Wagub Krisantus Tantang Pertamina Dirikan SPBU di Pelosok Kalimantan Barat

Menurut Krisantus, dirinya tak menemukan kerugian negara saat ada warga yang menjual bahan bakar minyak atau bbm secara eceran

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERLIANUS TEDI YAHYA
BERI KETERANGAN - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan diwawancarai usai melakukan pelantikan kepada pejabat fungsional pemerintah provinsi Kalimantan Barat, di Gedung Balai Petitih Gubernur Kalimantan Barat, Selasa 25 Maret 2025. Krisantus meminta agar Pertamina mendirikan SPBU ke pelosok Kalbar. Jika tak mampu, dirinya meminta agar mempermudah warga mendapatkan izin menjual bahan bakar minyak atau bbm secara eceran. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus menantang Pertamina membangun SPBU sampai ke pelosok Kalbar.

Jika tak mampu, dirinya meminta agar tak mempersulit warga yang ingin menjadi pengecer bahan bakar minyak (BBM).

Hal itu disampaikan Krisantus saat berada di Sintang, Kalimantan Barat, Jumat 11 April 2025.

Krisantus mengatakan, pertamina tidak seharusnya melarang kios BBM menjual bensin eceran.

Baca juga: Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Salurkan Bantuan Korban Kebakaran Rumah Betang Kekurak

Sebab, keberadaan pengecer dinilai berjasa dalam mendistribusikan BBM hingga ke pedalamaan, khususnya di Kalimantan Barat.

"Tolong berikan regulasi yang mudah kepada pelaku usaha yang kios BBM. Kasihan mereka," kata Krisantus di Sintang, Jumat 11 April 2025.

Menurut Krisantus, pengecer minyak bukan mencari kekayaan. 

Mereka, mengantri berjam-jam di SPBU hanya untuk membeli BBM dengan kapasitas jerigen atau bahkan satu drum kemudian dijual hingga ke desa-desa di pedalaman.

"Sekarang  karena kalau ditinjau dari sisi hukum, banyak kajian dari sisi mana memandangnya sehingga mereka dianggap melanggar hukum," katanya.

Baca juga: Jangan Coba-coba, Wagub Kalbar Krisantus Kurniawan akan Sikat Ormas Perilaku Preman

Padahal mereka membeli satu dua jerigen atau satu drum paling banyak  untuk mencari sesuap nasi. Bukan untuk kaya raya. Tapi justru mereka dianggap melanggar hukum dan ditangkap. Kan kasian mereka," tegas Krisantus.

Krisantus justru bingung, di mana letak kesalahan pengecer BBM jika dianggap melanggar hukum dan merugikan keuangan negara.

"Pertanyaan saya di mana letak kerugian negara, orang beli satu dua jerigen atau satu drum paling banyak, saya pertanyaan kepada ahli keuangan ahli hukum di mana letak kerugian negara. Saya gak menemukan," katanya.

"Mereka (penjual BBM eceran) berjasa dan membantu kita mendistribusikan bbm sampai ke pelosok," ungkap Kurniawan.

Krisantus bahkan menantang Pertamina  untuk mendirikan SPBU hingga ke pedalaman sebelum melarang kios BBM berjualan minyak eceran.

"Silahkan ketat tapi pertamina harus dirikan SPBU sampai ke pelosok. Silahkan dipersulit tapi bikin dulu SPBU sampai ke kampung-kampung," katanya.

"Kan gak mampu. Jadi tolong berikan kemudahan bagi mereka memperoleh izin buka kios BBM," tegas Krisantus

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved