Pengamat Kebijakan Publik Nilai Pabrik Pengolahan Sampah Jadi Harapan Baru Atasi Permasalahan

“Investasi untuk pabrik pengolahan memang besar, tapi ini harus didukung penuh oleh pemerintah pusat dan daerah. Karena program ini membawa harapan be

Generate by AI : ChatGPT
TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH - Foto ilustrasi hasil olah kecerdasan buatan (AI) Kamis (10 April 2025) melihatkan tempat pembuangan akhir sampah di Pontianak. Wali Kota Pontianak diminta untuk menutup TPA Jalan Kebangkitan, Batulayang, Pontianak karena tidak seusai standar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Tanjungpura Pontianak, Zulkarnain, menyoroti permasalahan sampah yang semakin kompleks di wilayah perkotaan, khususnya di Kota Pontianak

Menurutnya, kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) yang semakin menggunung dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa pengelolaan sampah belum berjalan optimal.

"Wajar jika pemerintah pusat mengusulkan penutupan TPA. Ini bentuk peringatan agar kita lebih serius dalam menangani persoalan persampahan," ujarnya Jumat 10 April 2025.

Ia menilai tantangan ini harus dijawab segera oleh Pemerintah Kota Pontianak dengan langkah konkret dan prioritas yang jelas. 

Salah satu harapan besar datang dari rencana pembangunan pabrik pengolahan sampah, yang menurutnya merupakan solusi tepat namun membutuhkan komitmen bersama.

“Investasi untuk pabrik pengolahan memang besar, tapi ini harus didukung penuh oleh pemerintah pusat dan daerah. Karena program ini membawa harapan besar bagi warga untuk menjawab persoalan sampah di kota,” tambahnya.

Pemkot Pontianak Bakal Dapat Rp 80 Miliar Setiap Tahun dari Pabrik Pengolahan Sampah

Zulkarnain menekankan pentingnya tekad dan komitmen bersama agar program tidak gagal di tengah jalan. 

"Jangan sampai program ini gagal setelah investasi besar dikucurkan. Kita harus kawal dengan sungguh-sungguh," ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada teknologi atau infrastruktur, tetapi juga perubahan cara pandang terhadap sampah. 

"Dulu sampah dianggap sebagai ancaman, sekarang harus dilihat sebagai peluang. Ada potensi bisnis, lapangan kerja, energi, dan manfaat lingkungan," ujarnya.

Zulkarnain menyarankan agar pemerintah kota menyosialisasikan secara jelas kerangka kerja dan tahapan pembangunan pabrik kepada masyarakat. 

"Warga harus tahu apa untungnya bagi mereka. Ketika mereka merasa dilibatkan dan mendapat manfaat, antusiasme akan tumbuh," ujarnya.

Tak kalah penting, lanjutnya, adalah penghargaan terhadap para petugas kebersihan. 

"Penghargaan bukan hanya dalam bentuk materi, tapi juga perhatian. Misalnya, Wali Kota bisa makan bersama mereka dalam momen khusus. Ini penting agar mereka bangga dengan profesinya," katanya.

Zulkarnain menutup dengan ajakan kepada semua pihak, terutama warga kota dan para pemangku kepentingan, untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan proyek pengolahan sampah ini.

“Kalau partisipasi masyarakat kuat, maka permasalahan sampah, sanitasi, bahkan kesehatan lingkungan bisa terjawab. Mari ubah tantangan ini menjadi peluang yang menguntungkan bagi semua" ujarnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved