Ragam Contoh

Panduan Doa Qunut dan Sujud Sahwi, Penyempurna Shalat Ketika Terlupa

Sunnah ab’ad adalah bagian dari shalat yang jika tertinggal, tidak membatalkan shalat, tetapi dianjurkan untuk menggantinya dengan sujud sahwi

TRIBUNPONTIANAK/Enro
Melaksanakan Praktik Shalat merupakan satu di antara kegiatan saat pesantren kilat di Sekolah. Pesantren Kilat biasanya selalu digelar ketika datangnya Ramadhan 1444 Hijriah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Dalam ajaran Islam, membaca doa qunut dalam shalat hukumnya sunnah ab'ad, yaitu sunnah yang memiliki kedudukan cukup penting dalam shalat.

Jika sunnah ini ditinggalkan, maka disunnahkan untuk menggantinya dengan sujud sahwi sebagai bentuk penyempurnaan shalat.

Keutamaan Doa Qunut dan Sujud Sahwi

Membaca doa qunut dalam shalat subuh dan witir memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

  • Memohon perlindungan dan petunjuk dari Allah.
  • Menjaga kekhusyukan dalam shalat.
  • Mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Sementara itu, sujud sahwi memiliki hikmah sebagai bentuk penyempurnaan shalat agar semakin mendekati kesempurnaan sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk selalu memperhatikan tata cara shalat yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah, termasuk dalam menjalankan sunnah ab’ad dan menyempurnakannya dengan sujud sahwi jika ada yang terlewat. Semoga Allah menerima shalat kita dan memberikan keberkahan dalam setiap ibadah yang kita lakukan.

Doa Safar dan Adab Bepergian Saat Mudik, Memohon Perlindungan dalam Perjalanan Udara, Laut dan Darat

Pengertian Sunnah Ab’ad dan Contohnya

Sunnah ab’ad adalah bagian dari shalat yang jika tertinggal, tidak membatalkan shalat, tetapi dianjurkan untuk menggantinya dengan sujud sahwi. Dalam madzhab Syafi’i, terdapat empat perkara yang termasuk sunnah ab’ad, yaitu:

  1. Membaca tasyahud awal – Dilakukan setelah dua rakaat pertama dalam shalat yang lebih dari dua rakaat.

  2. Membaca shalawat pada tasyahud awal – Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW setelah membaca tasyahud awal.

  3. Membaca shalawat atas keluarga Nabi Muhammad SAW pada tasyahud akhir – Menyertakan doa untuk keluarga Nabi saat tasyahud akhir sebelum salam.

  4. Membaca doa qunut – Doa yang dibaca pada shalat subuh dan shalat witir, khususnya di pertengahan bulan Ramadhan.

Karena termasuk dalam sunnah ab’ad, apabila seseorang lupa atau tidak membaca doa qunut, maka dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi sebelum salam sebagai bentuk pengganti dan penyempurnaan shalat.

Tata Cara Sujud Sahwi

Sujud sahwi dilakukan dengan dua kali sujud sebelum salam. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:

“Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Adapun cara melakukan sujud sahwi adalah sebagai berikut:

  1. Setelah membaca tasyahud akhir tetapi sebelum mengucapkan salam, lakukan sujud sahwi terlebih dahulu.

  2. Saat sujud, membaca doa:
    سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
    Subhana man laa yanaamu wa laa yashuu.
    Artinya: “Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa.”

  3. Bangkit dari sujud, duduk sejenak, lalu melakukan sujud kedua dengan doa yang sama.

  4. Setelah sujud kedua, kembali duduk dan mengucapkan salam seperti biasa.

Bacaan sujud sahwi:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huu

"Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa".

Lalu apa bacaan doa qunut?

Hukum dan Hikmah Zakat Fitrah: Mengapa Harus Ditunaikan?

Bacaan doa qunut

- doa qunut sholat sendiri, tulisan Arab dan arti.

اَللهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَاأَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَيُقْضَى عَلَيْكَ، فَاِنَّهُ لاَيَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَيَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَاقَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ

(Allaahumahdinii fiiman hadait, Wa aafinii fiiman aafait, Watawallani fiimangtawallait, Wabaariklii fiimaa a toit, Waqini birahmatika syaramaa qadhait, Fainnakataqdhi walayuqdha alaik, Wainnahu layadzillu mawwalait, Walaya izuman aadait, Tabarak tarabannaa wata aalait, Falakal hamdu alamaa qadhait, Astag firuka wa atuubu ilaik, Washallalloohu ala sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ala aalihi washahbihi wabaarik wasallam)

Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau Pastikan. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala Puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya”.

- Doa qunut saat menjadi imam:

اَللّ هُمَّ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ
Allahhummahdinaa fiiman hadait

'Aamiin' (jamaah)

وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ
Wa'a finaa fiman 'aafait

'Aamiin' (jamaah)

وَتَوَلَّنَا فِيْمَنْ تَوَلَّيْت
Wa tawallanana fiiman tawal-laiit

'Aamiin' (jamaah)

وَبَارِكْ لَنَا فِيْمَا اَعْطَيْتَ
Wa baarik lana fiimaa a'thait

'Aamiin' (jamaah)

وَقِنَابِرَحْمَتِكَ شَرَّمَا قَضَيْتَ
Wa qinaa birahmatika syarra maa qadhait.

'Aamiin' (jamaah)

Sisanya itu bukan doa tapi pujian, makmum ikut baca:

فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْض ى عَلَيْكَ , وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ ,وَلاَ يَعِزُّمَنْ عَادَيْتَ, تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ, فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ ,اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ ,وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Fainnaka taqdhii walaa yuqdha 'alaik. Wa innahu laayadzilu man walait. Wa laa ya'izzu man 'aadait. Tabaa rakta rabbanaa wata'aalait. Falakalhamdu 'alaa maaqadhait. Astaghfiruka wa'atuubu ilaik. Wasallallahu 'ala," jelas Ustadz Abdul Somad. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved