Lonjakan Penumpang Kapal Klotok Capai 30 Persen di Pelabuhan Rasau Jaya
"Kami berharap dengan adanya peningkatan kapal dan layanan yang lebih baik, perjalanan pemudik dapat lebih lancar dan aman," ujar Budi.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Moda transportasi air di Kalimantan Barat (Kalbar) tetap menjadi pilihan utama masyarakat saat mudik Hari Raya Idul Fitri 2025.
Bagi sejumlah wilayah di Kalbar yang masih terisolasi, kapal klotok menjadi satu-satunya akses menuju kampung halaman, mengingat rusaknya jalan darat yang menghubungkan Kabupaten Ketapang serta tidak adanya akses ke Batu Ampar, Padang Tikar, dan Teluk Batang. Karena itu, motor air atau yang lebih dikenal dengan nama kapal klotok menjadi sarana yang tak tergantikan.
Fahrul, salah seorang penumpang kapal, berbagi pengalamannya tentang perjalanan mudiknya dari Pontianak menuju Ketapang. Meski terpaksa berdesakan di dalam kapal klotok, ia merasa perjalanan itu tetap menarik karena kesempatan untuk bertemu dan berkenalan dengan banyak orang baru.
"Banyak penumpang yang berasal dari daerah yang sama dengan saya, jadi kami bisa saling berkenalan dan berbagi cerita," ujarnya kepada tribunpontianak.co.id pada Rabu, 26 Maret 2025.
Walau antrean tiket cukup panjang akibat lonjakan penumpang jekang libur Lebaran, Fahrul berhasil mendapatkan tempat di kapal. Menurutnya, kapal klotok memiliki keunggulan karena selain dapat mengangkut penumpang, kapal ini juga dapat membawa motor dengan biaya yang terjangkau.
"Yang membuat klotok berbeda adalah, selain membawa penumpang, klotok juga bisa membawa motor, jadi santai dan tidak perlu capek lagi dan tinggal duduk saja" tambah Fahrul.
Lebih lanjut, Fahrul menuturkan, perjalanan dari Rasau Jaya ke Teluk Batang memakan waktu sekitar 10 hingga 12 jam di atas kapal, setelah itu perjalanan darat dilanjutkan selama dua jam menuju Ketapang.
Di sisi lain, Budi, petugas ticketing di Pelabuhan Rasau Jaya, mencatat adanya lonjakan signifikan dalam jumlah penumpang yang datang tahun ini.
"Penumpang meningkat sekitar 30 persen dibandingkan tahun lalu. Tahun ini, seluruh kapal yang beroperasi sudah penuh kapasitasnya, berbeda dengan tahun lalu yang hanya beberapa rute yang kapasitasnya penuh," ujar Budi pada Rabu, 26 Maret 2025.
Budi menambahkan bahwa kapal yang melayani rute ke Teluk Batang kini beroperasi dengan jadwal padat. Kapal berangkat empat kali sehari pada pukul 11:00 pagi, 17:00 sore, dan 20:00 hingga 22:30 malam. Bahkan, beberapa hari terakhir, pelabuhan menambah satu kapal tambahan yang beroperasi pada malam hari.
Baca juga: Berantas aksi Presmanisme, Polres Kubu Raya Kampanyekan Polisi Siap Respon Cepat 110
Kapasitas kapal bervariasi, beberapa mampu mengangkut sekitar 250 orang beserta motor, sementara yang lain bisa menampung hingga 600 orang dan motor. "Total angkutan kapal dalam sehari bisa mencapai ribuan orang dan motor," jelas Budi.
Terkait tarif, Budi mengungkapkan bahwa setiap penumpang dan motor dikenakan biaya Rp90.000. Selain rute ke Teluk Batang, Pelabuhan Rasau Jaya juga melayani empat rute lainnya, termasuk Padang Tikar dan Paket, yang semakin mempermudah akses bagi para pemudik.
Meski ada penambahan jumlah kapal, Budi memastikan bahwa pihaknya tetap mengutamakan kelancaran perjalanan, terutama bagi pemudik yang ingin berangkat tanpa harus menunggu terlalu lama.
"Kami berharap dengan adanya peningkatan kapal dan layanan yang lebih baik, perjalanan pemudik dapat lebih lancar dan aman," ujar Budi.
Budi juga memprediksi bahwa puncak mudik di Pelabuhan Rasau Jaya akan terjadi pada hari berikutnya. Dengan peningkatan fasilitas dan pelayanan, diharapkan perjalanan pemudik menjadi lebih nyaman dan efisien. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
| Kemendikbud Tetapkan 18 Warisan Budaya Takbenda Kalimantan Barat Tahun 2025 |
|
|---|
| Kadisdikporapar Mempawah Dukung Penuh IBCA-MMA sebagai Wadah Pembinaan Pemuda |
|
|---|
| Koding dan AI Masuk Sekolah Dasar, UPGRI Pontianak Perkuat Literasi Digital Guru di Kalbar |
|
|---|
| BPBD Sanggau Laksanakan FGD Terkait Peningkatan Indeks Ketahanan Daerah Tahun 2025 |
|
|---|
| Fisip Untan dan UIN Jakarta Jajaki Kolaborasi Berkelanjutan Lewat Gerakan Green Islam |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.