Cagar Budaya Masjid Jami Sultan Muhammad Syafiudin Sambas Masih Berdiri Kokoh

Bila masuk ke dalam masjid, nuansa megah kian terasa. Masjid itu memiliki pilar-pilar kayu belian yang kokoh. Begitu pula dindingnya dilapisi kayu bel

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/IMAM MAKSUM
MASJID JAMI' - Masjid Jami Sultan Muhammad Syafiudin Sambas. Seorang marbot masjid Saufi (72) menceritakan sejarah berdirinya masjid ini, Selasa 25 Maret 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Masjid Jami Sultan Muhammad Tsafiuddin Sambas hingga saat ini masih berdiri kokoh sebagai simbol kerajaan Melayu di Sambas Kalimantan Barat, Selasa 25 Maret 2025.

Masjid dua lantai itu khas dengan arsitektur Melayu yang kental dengan nuansa keislaman. Bangunan itu didominasi warna krim kekuningan. Memiliki lis hijau dan coklat.

Sudah lebih 130 tahun usia Masjid Jami Sultan Muhammad Syafiudin Sambas yang dibangun sejak abad ke- 18. Hingga kini, masjid ini terus difungsikan sebagai pusat peribadatan umat muslim di Sambas.

Masjid ini ditetapkan sebagai cagar budaya Kementerian Kebudayaan RI sejak tahun 1972.

Bila masuk ke dalam masjid, nuansa megah kian terasa. Masjid itu memiliki pilar-pilar kayu belian yang kokoh. Begitu pula dindingnya dilapisi kayu belian yang mengkilap.

Bupati Sambas Satono Buka Puasa Bersama RSUD Pemangkat, Salurkan Bingkisan untuk Dhuafa

Nuansa sejuk pun terasa apabila masuk di dalamnya. Cahaya sang surya dari luar menyeruak menembus jendela-jendela kaca masjid ini.

Seorang pria paruh baya tampak sibuk membersihkan sudut-sudut Masjid Jami Sultan Muhammad Syafiudin Sambas. Ia adalah Muhammad Saufi (72) yang merupakan marbot masjid.

Tugasnya menjaga kebersihan lingkungan masjid khususnya area dalam masjid. Saufi, begitu pria itu disapa, sudah 25 tahun menjadi marbot.

"Masjid ini berdiri sejak tahun 1885 masehi, tepat 10 Oktober 1885, kalau hijriahnya 1 Muharam 1303 Hijriah," ujar Saufi, kepada Tribunpontianak.co.id, Selasa 25 Maret 2025

Saufi bilang, ia sudah puluhan tahun menjadi marbot untuk menjaga kebersihan masjid. Terutama area dalam masjid.

"Saya marbot di masjid ini, saya membersihkan sekitaran masjid, di area dalam di luar itu bagian juru pelihara atau jupil. Sudah 25 tahun dari tahun 2000, tepatnya bulan Januari saya di sini jadi marbot," katanya.

Dia mengatakan, daya tampung Masjid Jami Sultan Muhammad Syafiudin Sambas mampu menampung 1400 orang jema'ah.

"Saya tampung bisa mencapai 1400 orang jema'ah," kata Saufi sambil membuka lembaran-lembaran buku sejarah Kesultanan Sambas. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved