Idul Fitri 2025

Mudik Gratis di Kalbar, Warga Sekadau Ungkap Momen Ini Sangat Berarti

Menurutnya masyarakat kini semakin memilih menggunakan kendaraan umum yang disediakan pemerintah daripada kendaraan pribadi. 

Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Peggy Dania
MUDIK GRATIS - Warga mengantre di Kantor Jasa Raharja Pontianak untuk mendaftar program Mudik Gratis Khatulistiwa 2025, Senin 24 Maret 2025. Program ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Peggy Dania

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menjelang siang suasana di Kantor Jasa Raharja Pontianak mulai ramai. Pendaftaran program Mudik Gratis Khatuliswa  2025 resmi dibuka pada Senin, 24 Maret 2025.

Deretan warga yang menanti giliran kian bertambah. Sebagian membawa anak kecil sebagian lainnya duduk berjejer dengan kartu keluarga di tangan. Dalam waktu satu jam, tercatat enam puluh lima orang telah mengisi antrean.

Kantor Jasa Raharja menjadi salah satu dari empat titik pendaftaran program mudik gratis tahun ini. Total kuota yang disediakan mencapai 1.700 orang dan antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa program ini memang sangat dinanti.

Petugas sibuk memeriksa berkas dan mencatat data pendaftar. Di tengah antrean suasana tetap hangat peserta saling bertukar cerita tentang rencana pulang kampung yang hanya bisa dilakukan setahun sekali.

Salah satu pendaftar Ica terlihat menggendong anak bungsunya sambil sesekali memanggil anak sulungnya yang berjalan kecil menyusuri tangga. Ia tinggal di kawasan Jeruju Jalan Karet dan tahun ini akan mudik ke Sekadau bersama suami dan dua anaknya.

“Pulangnya setiap lebaran aja, setahun sekali dan belum pernah mudik gratis. Tahun lalu udah pesan tiket duluan tiba-tiba malamnya baru liat ada brosur mudik gratis jadi tahun ini mau nyoba,” ujarnya sembari tersenyum.

Biasanya ia menggunakan DAMRI dengan tarif Rp190 ribu per orang. Perjalanan dilakukan malam hari yang mengharuskan untuk menginap terlebih dahulu karena ke kampung tujuannya masih perlu menyeberang.

“Kalau yang mudik gratis datangnya jam dua atau tiga jadi nyebrang langsung ke kampung. Kalau malam tidak mungkin langsung karena bawa anak dua, nyampe jam dua subuh,” ucap Ica sambil sesekali memperhatikan anaknya.

Ia mengaku yang paling dirindukan dari kampung halaman suami itu bukan hanya suasananya tetapi pertemuan dengan orang tua.

Baca juga: Disperindag Kalbar Lakukan Langkah-langkah Antisipatif Menghadapi Hari Besar Keagamaan

“Kalau saya lebih ke orang tuanya yang mau ditemui apalagi cucu-cucunya pasti ditunggu sama orang tua,” kata ibu dua anak itu.

Menurutnya program ini sangat berarti ditengah kebutuhan menjelang lebaran.

“Untuk momen lebaran ini banyak pengeluaran apalagi pulang kampung bawa bingkisan dan segala macam. Jadi uang yang untuk transportasi bisa dilarikan ke yang lain,” ungkapnya.

Harapannya cukup sederhana, bisa sampai kampung halaman dengan selamat dan berkumpul bersama keluarga di hari raya.

Dari sisi Kepala Bagian Operasional dan Humas Jasa Raharja, Made Agus Widyantara menilai program ini berdampak pada kebiasaan masyarakat dalam memilih moda transportasi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved