PNM Perkuat Legalitas dan Daya Saing UMKM Lewat Festival Perlindungan Usaha Mikro

“Dalam keseharian, pelatihan yang kami lakukan sudah mengarah pada membangun budaya halal. Halal bukan hanya soal syariah, tetapi juga mencerminkan st

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRI PANDITO WIBOWO
FESTIVAL UMKM - Menteri UMKM Maman Abdurrahman menghadiri Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro di Auditorium Untan, Kota Pontianak, Rabu 12 Maret 2025. Pagelaran tersebut dalam rangka membuka fasilitas dan layanan bagi usaha mikro seperti Penerbitan NIB, Sertifikasi Halal, Sertifikasi SP-PIRT, Sertifikasi Merek atau Hak Kekayaan Intelektual, Layanan Akses Permodalan, Layanan Asuransi Usaha, Layanan Asuransi Jaminan Ketenagakerjaan, dan Layanan Bantuan Hukum bagi UMKM. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Direktur Utama Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi, menegaskan pentingnya legalitas usaha dalam memperkuat daya saing UMKM.

Hal itu disampaikannya, saat menghadiri Festival Perlindungan Usaha Mikro, yang berlangsung di Auditorium Untan, pada 12 Maret 2025. Provinsi Kalimantan Barat pun, menjadi provinsi pertama yang menjalankan program ini.

Menurut Arief, PNM tidak hanya berperan dalam pembiayaan dan pemberdayaan, tetapi juga dalam membantu legalitas usaha mikro agar memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) serta sertifikasi halal. 

“Dalam keseharian, pelatihan yang kami lakukan sudah mengarah pada membangun budaya halal. Halal bukan hanya soal syariah, tetapi juga mencerminkan standar kesehatan, kebersihan, dan manfaat bagi tubuh manusia. Sertifikat halal sendiri menjadi nilai tambah dan brand tersendiri bagi para pelaku usaha, terutama saat mereka ingin memperluas pasar,” jelasnya.

PNM saat ini memiliki 15,8 juta nasabah di 6.165 kecamatan dan 452 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. 

Pemprov Kalbar Apresiasi Festival Perlindungan Usaha Mikro, Dorong UMKM Lebih Berdaya Saing

Meski fokus pada segmen pengusaha mikro dan ultra mikro, Arief menekankan bahwa jika mereka mendapatkan nilai tambah dalam bisnisnya, dampak multiplier effect akan semakin besar bagi ekonomi masyarakat.

Di Kalimantan Barat sendiri, PNM telah mendampingi hampir 150 ribu pelaku usaha mikro dan ultra mikro, dengan sekitar 140 ribu di antaranya berada di sektor ultra mikro melalui skema pembiayaan kelompok. 

Dengan dukungan legalitas dan sertifikasi, diharapkan UMKM Kalbar semakin siap bersaing di pasar yang lebih luas dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah.

Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi provinsi pertama yang mengawali pelaksanaan Festival Perlindungan Usaha Mikro, sebuah program kolaboratif lintas kementerian dan institusi untuk memperkuat legalitas dan daya saing UMKM di Indonesia. 

Acara yang digelar di Gedung Auditorium Universitas Tanjungpura, Pontianak pada Rabu 12 Maret 2025 ini dihadiri oleh ratusan pelaku UMKM, instansi pemerintah. 

Secara simbolis kegiatan ini dimulai dengan ditandai pemukulan  Rebana serentak oleh, Menteri UMKM RI, Maman Abdurahman, Sekda Kalbar Harisson, Direktur Utama Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi, 

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalbar. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved