Uskup Mgr Valentinus Saeng Kunjungan Kanonik ke Paroki Katedral

Jadi setiap uskup wajib mempresentasikan, memberitahukan kepada Paus mengenai situasi dan kondisi Keuskupan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/HENDRI CHORNELIUS
FOTO BERSAMA - Uskup Keuskupan Sanggau Mgr Valentinus Saeng saat foto bersama usai kunjungan kanonik di paroki Katedral di Mega Tenda Kompleks Keuskupan Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa 4 Maret 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Uskup Keuskupan Sanggau Mgr Valentinus Saeng CP kunjungan kanonik ke Paroki Katedral Hati Kudus Yesus Sanggau di Mega Tenda kompleks Keuskupan Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa 4 Maret 2025. Paroki Katedral menjadi penutup kunjungan kanonik Uskup Keuskupan Sanggau.

Hadir juga Anggota DPR RI Paolus Hadi, Bupati Sanggau Yohanes Ontot, Wakil Bupati Sanggau Susana Herpena, Vikjen Keuskupan Sanggau Pastor Riyadi PR, Kepala Pastor Paroki Katedral Hati Kudus Yesus Sanggau Pastor Albert Yance RD dan para pastor lainnya, ketua umat, ketua kring se-paroki Katedral dan undangan lainnya.

Uskup Keuskupan Sanggau Mgr Valentinus Saeng menyampaikan bahwa kunjungan kanonik adalah kunjungan pastoral dan kegembalaan uskup ke Paroki-paroki. 

"Disebut kunjungan kanonik, karena memang kitab hukum kanonik itu menganjurkan para Uskup, kanon 396 bahwa dalam waktu rentang lima tahun uskup wajib mengunjungi seluruh keuskupannya. Atau sekurang-kurangnya setengah untuk bertemu dengan umat, mendengar mereka, berdialog dengan mereka, mendata segala persoalan, masukan, dan situasi kondisi umat," katanya.

Lalu lanjutnya, jangan lupa bahwa setiap lima tahun atau masuk tahun keenam, uskup mengadakan kunjungan Ad limina kepada Paus. 

Jadi setiap uskup wajib mempresentasikan, memberitahukan kepada Paus mengenai situasi dan kondisi Keuskupan. 

Warga Sanggau Digegerkan Dengan Ditemukannya Pria Meninggal Tak Wajar, Polisi Lakukan Penyelidikan 

"Nah hasil kunjungan kanonik inilah yang kita peroleh dari Paroki-paroki, itulah nanti yang akan kita presentasikan kepada Paus. Misalnya, berapa jumlah umat kita, jumlah paroki, tarekad ordo kongregasi, yang berkarya siapa saja. Lalu apa saja kekuatan keunggulan kita, kelemahan, tantangan, persoalan yang ada dan peluang-peluang yang mau dikerjakan. Itu di ringkas dalam rentang waktu kurang lebih sekitar 10 menit," jelasnya.

Jadi kunjungan kanonik ini lanjut Uskup, sangat penting supaya informasi yang diterima bapak suci adalah informasi aktual dan kongkret. 

Selanjutnya, pada saat yang sama uskup dalam lingkup Parokinya bisa mensosialisasikan arah dasar keuskupan, program-program, kebijakan yang diambil lalu disosialisasikan kepada umat di Paroki-paroki.

"Supaya ada tindaklanjutnya dan sekaligus mendapat feedback, tanggapan, masukan, evaluasi dari umat yang nanti akan diolah supaya dalam periodesasi berikutnya untuk tahapan-tahapan atas capaian itu bisa ditindaklanjuti dengan langkah strategis," tuturnya.

"Jadi kunjungan kanonik ini memiliki nilai yang sangat strategis, karena kita ingin agar masalah-masalah yang ada di paroki bisa diselesaikan secepatnya. Jangan memelihara masalah, yang bisa diselesaikan kita selesaikan segera mungkin. Itulah makna dari kunjungan kanonik yang kita lakukan selama ini," tambahnya.

Uskup menambahkan, yang diperoleh selama kunjungan kanonik, banyak mendapatkan informasi tentang kehidupan umat, persoalan yang dihadapi, kesulitan-kesulitan, medan pastoral yang dihadapi para pastor. 

"Jadi dengan kata lain kita bisa memahami dan mengerti mengapa umat bersikap demikian misalnya, mengapa terjadi persoalan disini, mengapa diambil kebijakan disini, mengapa ada keluhan ini. Sehingga saya tidak terima bersih, tapi saya lihat fakta lapangannya seperti apa, medan kerja mereka sepakat apa, persoalan kehidupan umat seperti apa. Karena saya tidur di Paroki-paroki, sehingga kita bisa mengerti situasi dan yang paling penting adalah saling pengertian dan memahami," tegasnya.

Dengan kunjungan kanonik, banyak menyelesaikan banyak sekali masalah. Jika memang perlu diambil keputusan, maka langsung ambil keputusan karena selalu membawa kuria (dewan pimpinan di Keuskupan). 

Jadi uskup tak berkerja sendiri, dibantu oleh wakil uskup, ekonom atau bendahara keuskupan, sekretaris uskup, vicaris yudisial. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved