Ragam Contoh

Kisah Keteguhan Iman Sa’ad bin Abi Waqqash dalam Menghadapi Ujian dari Orang Tuanya

Kisah Sa’ad bin Abi Waqqash mengajarkan kita tentang keteguhan iman, kesabaran dalam menghadapi ujian

Kolase/Generate by AI : Seaart.ai
IBADAH SHALAT - Keteguhan hati Sa’ad dalam mempertahankan keimanannya menunjukkan betapa kuatnya keyakinannya kepada Allah.  

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Di antara para sahabat Nabi Muhammad SAW, terdapat seorang yang sangat istimewa karena keimanan dan baktinya kepada orang tua, yaitu Sa’ad bin Abi Waqqash

Ia termasuk salah satu sahabat yang paling awal memeluk Islam, bahkan di saat agama ini masih dalam fase awal penyebarannya dan belum banyak pengikutnya. 

Selain memiliki keimanan yang kuat, Sa’ad juga dikenal sebagai anak yang sangat berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia selalu taat dan tidak pernah sekalipun berani menyakiti hati mereka.

Namun, ujian berat datang ketika Islam masih menjadi agama minoritas di Makkah. Orang tua Sa’ad yang masih memegang teguh keyakinan lama mereka, menolak ajaran Islam dan tetap memilih menyembah berhala. 

Ketika mereka mengetahui bahwa putra mereka telah masuk Islam, hati mereka dipenuhi dengan kesedihan dan kekecewaan.

Mereka tidak bisa menerima keputusan Sa’ad dan merasa bahwa ia telah meninggalkan agama leluhurnya.

Rahasia Tidur Miring ala Nabi Muhammad SAW dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Sebagai bentuk protes, kedua orang tua Sa’ad mengambil keputusan drastis. Mereka bersumpah untuk tidak berbicara dengannya selamanya, kecuali jika Sa’ad mau meninggalkan Islam dan kembali kepada ajaran nenek moyang mereka. 

Ibunya bahkan mengambil langkah ekstrem dengan mogok makan dan minum sebagai bentuk tekanan kepada Sa’ad agar ia mau kembali ke jalan mereka. 

Dengan penuh kasih sayang, Sa’ad berusaha membujuk ibunya untuk mengurungkan niatnya, tetapi ia tetap teguh dalam pendiriannya untuk tidak meninggalkan Islam.

Keteguhan hati Sa’ad dalam mempertahankan keimanannya menunjukkan betapa kuatnya keyakinannya kepada Allah. 

Ia tetap menghormati dan menyayangi kedua orang tuanya, tetapi tidak menjadikan kecintaan kepada mereka sebagai alasan untuk meninggalkan kebenaran. 

Kisahnya menjadi pelajaran berharga bahwa dalam kehidupan, sering kali keimanan seseorang diuji dengan sesuatu yang paling dekat di hatinya. 

Namun, seorang mukmin sejati harus tetap berpegang teguh pada agama Allah tanpa mengabaikan akhlak mulia terhadap orang tua dan keluarganya.

Kisah 10 Perempuan yang Berperan dalam Menyusui Nabi Muhammad SAW, Cocok Jadi Nama Anak Perempuan

Keberanian dan keteguhan Sa’ad dalam menghadapi ujian ini pun akhirnya mendapatkan pengakuan dari Allah SWT. Sebuah ayat dalam Al-Qur’an turun sebagai pedoman bagi umat Islam dalam menyikapi orang tua yang mengajak kepada kesesatan:

"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik..." (QS. Luqman: 15).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved