Ragam Contoh

Kisah Keteguhan Iman Sa’ad bin Abi Waqqash dalam Menghadapi Ujian dari Orang Tuanya

Kisah Sa’ad bin Abi Waqqash mengajarkan kita tentang keteguhan iman, kesabaran dalam menghadapi ujian

Kolase/Generate by AI : Seaart.ai
IBADAH SHALAT - Keteguhan hati Sa’ad dalam mempertahankan keimanannya menunjukkan betapa kuatnya keyakinannya kepada Allah.  

Ayat ini menegaskan bahwa meskipun seorang Muslim harus berbakti kepada orang tuanya, tetapi ketaatan kepada Allah harus tetap menjadi prioritas utama. 

Kisah Sa’ad bin Abi Waqqash mengajarkan kita tentang keteguhan iman, kesabaran dalam menghadapi ujian, serta keseimbangan antara ketaatan kepada Allah dan berbuat baik kepada orang tua, meskipun mereka berbeda keyakinan.

Ibunya berkata kepada Sa’ad: “Engkau pernah berkata bahwa Allah menyerahkan sepenuhnya kepada kedua orang tuanya, dan aku adalah ibumu. Aku memerintahkanmu untuk kufur!”

Tidak sampai di situ, demi membujuk Sa’ad kembali pada agama ayah dan kakeknya, ibunda Sa’ad rela tidak makan dan tidak minum selama tiga hari, sampai hampir mati. Ibunya mengira, jika ia dalam kondisi demikian, Sa’ad akan keluar dari agama Islam sebab merasa iba dan kasihan kepada ibunya.

Ternyata, perkiraan ibunya salah, Sa’ad masih tetap teguh memegang ajaran Islam dan tidak menuruti perintah ibunya meskipun dibujuk dengan cara apapun, bahkan dibujuk dengan kondisi hampir mati.

Dari itulah kemudian, Allah menurunkan ayat al-Qur’an untuk menguatkan pendirian Sa’ad agar tetap istiqomah dan berpegang teguh pada agama Islam. Berikut ayatnya:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا  وَاِنْ جَاهَد كَ لِتُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِه  عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا  اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

“Kami telah mewasiatkan (kepada) manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beritahukan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan.”

Dari kisah di atas, dapat kita petik pelajaran bahwa dalam kondisi apapun itu kita harus tetap menaati orang tua, selain perintah kufur. 

Dan yang paling penting dalam kisah Sa’ad bin Abi Waqqash adalah keimanan seseorang terhadap Allah SWT. Iman menjadi penentu di sisi Allah. Oleh karenanya marilah selalu berusaha sekuat tenaga untuk selalu meningkatkan keimanan kita.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved